TAJUKNASIONAL.COM – Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menyambut baik langkah terbaru sejumlah negara Barat yang secara resmi mengakui kenegaraan Palestina.
Mereka menilai pengakuan tersebut merupakan langkah penting dalam menegaskan hak rakyat Palestina atas tanah, tempat suci, serta dalam mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota.
Namun demikian, Hamas menegaskan bahwa pengakuan simbolis saja tidak cukup.
Mereka menuntut agar langkah tersebut segera diikuti dengan tindakan nyata, terutama penghentian perang di Jalur Gaza dan penolakan terhadap proyek perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Melansir Al Jazeera, Hamas mendesak komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaganya, untuk menghentikan segala bentuk kerja sama dan koordinasi dengan Israel.
Mereka juga menyerukan agar Negeri Zionis dijatuhi sanksi internasional, termasuk tindakan hukuman serta upaya membawa para pemimpinnya ke pengadilan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mahmud Mardaw, pejabat senior Hamas, turut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pengakuan tersebut.
“Perkembangan ini merupakan kemenangan bagi hak-hak Palestina dan keadilan perjuangan kami,” ujarnya dikutip dari beberapa sumber media Internasional.
Dalam komunike resmi yang dirilis pada Minggu (21/9), Hamas kembali menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina oleh Barat harus diikuti dengan langkah-langkah praktis.
Baca Juga: Javier Bardem Angkat Isu Palestina di Karpet Merah Emmy Awards 2025
Hal itu mencakup penghentian segera “perang genosida” di Gaza, serta penolakan terhadap proyek aneksasi dan yudaisasi yang tengah berlangsung di Tepi Barat dan Yerusalem.
Pengakuan Palestina oleh sejumlah negara Barat ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.
Inggris, Kanada, Portugal, dan Australia menjadi negara terbaru yang bergabung dalam barisan pengakuan resmi kenegaraan Palestina.
Langkah tersebut dilakukan menjelang pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini, yang diperkirakan akan kembali menyoroti konflik berkepanjangan di Timur Tengah.