TAJUKNASIONAL.COM – Siapa yang tak kenal rendang? Kuliner legendaris dari Minangkabau, Sumatera Barat, ini telah diakui dunia sebagai salah satu makanan paling lezat.
Pada tahun 2011 dan 2017, rendang bahkan menduduki peringkat pertama dalam survei makanan terenak versi Cable News Network (CNN).
Namun, rendang bukan sekadar masakan lezat. Di balik proses memasaknya yang memakan waktu lama, tersimpan sejarah panjang dan filosofi mendalam yang menjadikannya lebih dari sekadar makanan.
Berawal dari Perjalanan Panjang Para Perantau
Sejarah rendang diduga telah ada sejak abad ke-16. Makanan ini lahir dari budaya merantau masyarakat Minangkabau.
Dahulu, perjalanan menuju Selat Malaka hingga Singapura memakan waktu hingga satu bulan. Para perantau membutuhkan bekal yang tahan lama dan tidak mudah basi.
Dengan proses memasak yang memakan waktu lama, rendang menjadi solusi sempurna.
Daging yang dimasak hingga kering, berwarna cokelat kehitaman, dan bumbunya meresap sempurna membuatnya awet dan bisa bertahan lama selama di perjalanan. Inilah yang menjadi cikal bakal rendang.
Filosofi dan Nilai Budaya Rendang
Bagi masyarakat Minang, rendang bukan hanya lauk pauk biasa. Di Minangkabau, rendang merupakan ‘kepalanya makanan’, artinya harus ada dalam setiap jamuan adat. Rendang termasuk dalam kategori samba adat, yaitu aneka lauk yang wajib hadir dalam setiap upacara adat.
Setiap bahan dan proses pembuatan rendang memiliki filosofi tersendiri. Dikutip dari buku Rendang Nan Enak Itu, kata “randang” berasal dari “marandang”, yang berarti memasak santan secara perlahan hingga kering.
Rendang menjadi simbol penting dalam upacara adat, dan kehadirannya menentukan kelangsungan acara tersebut. Ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan rendang dengan tradisi dan adat istiadat Minangkabau.
Resep Legendaris yang Mendunia
Rendang pada umumnya terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan santan dan bumbu khas. Proses memasaknya sangat unik karena dilakukan perlahan, diaduk terus-menerus hingga santan mengering dan bumbu meresap sempurna ke dalam daging.
Kekayaan rempah yang digunakan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, lengkuas, dan daun-daunan aromatik, menciptakan cita rasa kompleks yang memukau.
Saat ini, rendang tidak hanya dinikmati di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Kelezatan, ketahanan, dan makna budayanya telah menjadikan rendang sebagai salah satu kuliner Nusantara yang paling terkenal dan dicintai.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI