Sabtu, 4 Oktober, 2025

Rakyat Indonesia Sumbangkan Lima Kapal untuk Misi Kemanusiaan ke Gaza

TAJUKNASIONAL.COM – Masyarakat Indonesia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap krisis kemanusiaan di Gaza dengan menyumbangkan lima kapal untuk misi kemanusiaan internasional.

Kelima kapal tersebut diberi nama para pahlawan dan tokoh bangsa, yaitu Kapal Malahayati, Kapal Hasanudin, Kapal Diponegoro, Kapal Soekarno, dan Kapal Pati Unus.

Kapal-kapal ini merupakan hasil donasi masyarakat yang disalurkan melalui berbagai NGO dan lembaga kemanusiaan di Indonesia.

Rencananya, kelima kapal tersebut akan membawa sekitar 100 aktivis dari berbagai negara, termasuk tim medis, influencer, artis, dan jurnalis seperti Ikbal Himawan dan Yahdin Syafrizal.

Baca juga: Makin Memprihatinkan, WHO Deklarasi Bencana Kelaparan di Gaza

Mereka akan bergabung dengan puluhan kapal lainnya dari berbagai negara dalam misi besar menuju Gaza.

“Ini adalah bukti nyata solidaritas rakyat Indonesia terhadap penderitaan masyarakat Gaza. Kapal-kapal ini adalah sumbangan murni dari rakyat untuk misi kemanusiaan global,” kata Muhammad Husein, Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Rabu (3/9/2025).

72 Kapal dari 44 Negara Bergerak Bersama

Misi ini merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla (GSF), konvoi kemanusiaan terbesar yang melibatkan 72 kapal dari 44 negara.

Kapal-kapal tersebut akan berangkat dari beberapa titik di Eropa dan Afrika Utara, seperti Barcelona (Spanyol), Roma (Italia), dan Tunisia, membawa ribuan aktivis dan bantuan kemanusiaan menuju Gaza.

Mereka akan berlayar melalui Laut Mediterania dengan tantangan besar, yakni harus menembus blokade yang dijaga ketat oleh militer Israel.

“Relawan Indonesia akan memulai perjalanan dari Tunisia pada Sabtu, 6 September 2025. Total ada 30 relawan Indonesia yang terbagi dalam dua kapal,” jelas Husein.

Namun, ia menegaskan bahwa lokasi pelabuhan keberangkatan masih dirahasiakan demi keamanan.

“Lokasi kapal dan pelabuhan keberangkatan sengaja dirahasiakan oleh panitia agar tidak terjadi gangguan,” tambahnya.

Baca juga: Dengan Hercules, Indonesia Terjunkan 17,8 Ton Bantuan ke Gaza

Husein menekankan bahwa misi ini bersifat non-kekerasan.

Oleh karena itu, seluruh relawan diminta untuk mematuhi instruksi yang diberikan oleh panitia GSF selama pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Tunisia.

Keselamatan relawan dari 44 negara menjadi prioritas utama dalam misi ini.

Dukungan terhadap konvoi kemanusiaan ini juga datang dari berbagai pihak, termasuk serikat buruh internasional.

“Serikat buruh Italia bahkan berkomitmen, jika ada satu kapal GSF yang hilang kontak selama 20 menit, mereka akan melakukan mogok massal di pelabuhan-pelabuhan besar Eropa yang menjadi jalur utama perdagangan dengan Israel, khususnya pelabuhan di Genoa, Italia,” ungkap Husein.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini