TAJUKNASIONAL.COM – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Prof. Dr. Pratikno sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.
Penunjukan ini menandai keberlanjutan kiprah akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu di lingkaran pemerintahan, setelah sebelumnya dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) selama dua periode Presiden Joko Widodo.
Pratikno lahir dari latar belakang akademis yang kuat. Ia merupakan profesor Ilmu Politik di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM dengan spesialisasi pada politik lokal, desentralisasi, politik keuangan negara, serta kebijakan publik dan birokrasi.
Kariernya di dunia pendidikan dimulai sejak meraih gelar sarjana di Jurusan Ilmu Pemerintahan UGM, kemudian berlanjut sebagai dosen di fakultas yang sama.
Nama Pratikno mulai dikenal publik secara luas ketika dipercaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi salah satu pemandu Debat Calon Presiden tahun 2009.
Saat itu ia menjabat Dekan FISIP UGM dan tampil sebagai moderator dalam debat bertema “NKRI, Demokrasi, dan Otonomi Daerah”. Selain itu, ia juga dilibatkan dalam tim seleksi anggota KPU dan Bawaslu.
Rekam jejak akademisnya terus menanjak hingga akhirnya terpilih sebagai Rektor ke-14 UGM pada periode 2012–2017.
Dalam proses pemilihan di Majelis Wali Amanat, Pratikno unggul telak dengan 26 suara dari 32 yang diperebutkan, jauh meninggalkan kandidat lainnya. Kepemimpinannya di kampus membuatnya semakin dikenal sebagai sosok akademisi yang mampu mengelola organisasi besar.
Kedekatan Pratikno dengan Joko Widodo, sesama alumnus UGM, membawanya masuk ke Tim Transisi Jokowi–Jusuf Kalla pada 2014. Dalam tim ini, ia berperan menyatukan berbagai usulan kelompok kerja dan menetapkan prioritas program sebagai masukan kepada presiden terpilih.
Peran penting tersebut membuka jalan bagi Pratikno untuk masuk kabinet sebagai Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Kerja 2014–2019, dan kembali diperpanjang pada Kabinet Indonesia Maju 2019–2024.
Di luar aktivitas akademis dan pemerintahan, Pratikno dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat. Pada awal 1990-an, ia bersama rekan-rekan akademisi mendirikan kelompok sinau bareng (belajar bersama) di desanya untuk memotivasi warga ikut terlibat dalam pembangunan.
Ia juga mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) Indonesia yang fokus pada pemberdayaan masyarakat desa.
Kini, di era kepemimpinan Presiden Prabowo, Pratikno kembali dipercaya mengemban tanggung jawab besar sebagai Menko PMK menggantikan Muhadjir Effendy. Tugasnya akan berfokus pada pembangunan manusia, kebudayaan, serta penguatan koordinasi lintas kementerian dalam isu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Dalam kehidupan pribadi, Pratikno menikah dengan Siti Faridah dan dikaruniai tiga putri. Anak pertamanya, Anisa Firdia Hanum (lahir 1992), sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Putri kedua, Hilda Mutia Hanum (lahir 1995), berprofesi sebagai dokter gigi, sedangkan putri bungsu, Gita Nadia Hanum (lahir 1997), juga telah menempuh jalannya sendiri.
Dengan rekam jejak panjang sebagai akademisi, rektor, aktivis masyarakat, hingga menteri, Pratikno kini kembali dihadapkan pada tantangan baru: memastikan pembangunan manusia dan kebudayaan menjadi prioritas utama di tengah agenda besar pemerintahan baru.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI