Pertemuan mendadak yang digelar Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran Kabinet Merah Putih dan pimpinan lembaga negara di Hambalang, Bogor, Selasa (19/8) malam, adalah sinyal kuat bahwa negara tidak akan tunduk pada mafia tambang dan perusak hutan.
Selama lebih dari empat jam, Prabowo menegaskan bahwa penertiban kawasan hutan dan aktivitas tambang ilegal bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan nasional yang wajib dikawal bersama.
Ini adalah wujud nyata dari komitmen yang beliau sampaikan dalam pidato kenegaraan di hadapan MPR, DPR, dan DPD RI.
Presiden menegaskan bahwa tidak ada satupun pihak yang kebal hukum hanya karena punya uang atau jabatan.
Baca juga:Â Ketua Komisi X DPR RI Kecam Tambang Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
Negara hadir bukan untuk melayani segelintir elit, melainkan untuk melindungi kepentingan rakyat dan kelestarian bumi pertiwi.
Prabowo bahkan berani menantang praktik kotor yang selama ini menggerogoti negara.
Dengan potensi kerugian hingga Rp300 triliun akibat tambang ilegal, langkah Presiden adalah penyelamatan harta bangsa.