TAJUKNASIONAL.COM – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang meletus sejak Kamis (24/7/2025) terus memanas dan menimbulkan korban jiwa serta pengungsian massal.
Menanggapi situasi ini, pakar hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, memperingatkan bahwa konflik Thailand-Kamboja ini berpotensi menarik campur tangan pihak luar jika tidak segera diselesaikan.
Dalam program SINDO PRIME di SINDO TV, Rezasyah menyebut akar permasalahan terletak pada warisan kolonial, khususnya peta perbatasan yang dibuat sepihak oleh Prancis tanpa mempertimbangkan faktor sosial budaya lokal.
“Perbatasan itu dipaksakan dalam konteks rivalitas kolonial tanpa mengindahkan kedekatan masyarakat di perbatasan,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah Thailand dan Kamboja gagal belajar dari pengalaman Indonesia dan Malaysia dalam menangani sengketa perbatasan secara damai melalui jalur hukum internasional.
“Mereka seharusnya membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional sejak awal,” ujarnya.
Rezasyah juga mengkritik kedua negara yang dinilainya justru menggunakan konflik ini untuk mengangkat citra politik dalam negeri.