TajukPolitik – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak membantah tudingan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut komunikasinya kurang baik dengan para kepala daerah PDIP di Jatim.
Emil menantang siap menunjukkan kepada Hasto bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan para kepala daerah di Jatim. Ia mengajak Sekjen Partai Banteng itu duduk bersama.
Berita yang diposting oleh akun twitter @Alisyarief ini langsung mendapat banyak respon dari netizen.
Namun para netizen ini hampir semua jawabanya sama bahwa Hasto langsung mencret dapat tantangan ini.
Akun @ragamaga mengomentari “mungkin gak nangis, tapi mencret doang,”
@kangir “Tu, diajak dialog biar jelas, buar nggak ada fitnah. Berani nggak??, jangan cuma asbun dimedia”
@andalashusni “Ah…hasto.. mana berani dia. Emang dia ini skrg sdh tdk kapasitas sbg sekjen PDIP, partai terbesar di negeri ini. Kelakunannya tdk spt politisi yg profesional. Tp kayak cebong buzzerrp. Ini merugikan PDIP. Tlg segera diganti…”
@alantubaka “nanti hasto nagis dan mancaertttt”
Seperti diketahui Emil Dardak persilahkan Hasto duduk bersama bedah isi WA.
“Monggo, dengan hormat kami siap untuk duduk bareng dengan Pak Hasto, dan mempersilakan beliau jika berkenan untuk melihat pesan-pesan koordinasi saya via WA dengan kepala daerah,” kata Emil, Minggu (16/10), dikutip dari CNNIndonesia.com.
Emil mengaku meski dirinya adalah Ketua DPD Demokrat Jatim, ia memiliki hubungan yang baik dengan bupati, wali kota tanpa membedakan-bedakan partai. “Saya selalu terbuka kepada saran dan masukan. Tapi terkait komunikasi dengan kepala daerah termasuk yang berasal dari PDIP, kami meyakini hubungan dan sinergi terjalin dengan baik,” katanya.
Emil menegaskan tak pernah membeda-bedakan antara kepala daerah satu dengan lainnya. Saat berkunjung ke daerah tertentu, ia selalu berkoordinasi dengan bupati atau wali kota setempat dan tak mau melangkahi kepala daerah.
“Bahkan setiap mendapat masukan, keluhan atau aspirasi dari warga baik langsung atau via medsos, saya sering koordinasi dengan bupati dan wali kota atau wakilnya, karena mereka yang ‘mbahurekso’ atau istilahnya memiliki wilayahnya. Ini penting untuk membangun harmoni dan sinergi,” kata Emil.
Koordinasi itu mulai dari soal penanganan bencana, pembangunan infrastruktur, penyaluran bansos, serta penanganan masalah-masalah lain di lapangan. Mantan Bupati Trenggalek ini juga memastikan, koordinasi dengan kepala daerah terus dilakukannya, untuk menjalankan program Pemprov Jatim.
koordinasi dengan kepala daerah terus dilakukannya, untuk menjalankan program Pemprov Jatim.
“Karena slogan kami bersama Ibu Gubernur adalah Optimis Jatim Bangkit. Tentu kami harus gotong royong dengan seluruh pihak termasuk bupati wali kota, istilahnya bu Gubernur, harus nyekrup,” kata Emil.
Hasto sebelumnya menyinggung dugaan komunikasi kurang baik Emil Dardak dengan para kepala daerah di Jawa Timur yang berasal dari PDIP. Ia membandingkan komunikasi para kepala daerah justru lebih baik dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Hal itu disampaikan Hasto, usai mendengar keluhan-keluhan para kepala daerah PDIP Jatim yang kumpul di Balai Kota Surabaya
“Ya ini dari para kepala daerah tadi melaporkan ke saya, kalau dengan Bu Khofifah enak, cepat. Kalau dengan wakil (Wagub Jatim), ada berbagai hambatan-hambatan kultural, saya juga enggak tahu. Nanti tanyakan kepala daerah PDIP,” kata Hasto, Sabtu (15/10).
Hasto juga sempat menyinggung hubungan tak baik itu saat berbincang dengan kepala daerah asal PDIP di Jatim. Hadir di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Kemudian Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono beserta Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wabup Ponorogo Lisdyarita, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. Ada juga anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim.