TAJUKNASIONAL.COM — Pemerintah Arab Saudi menyatakan penolakan tegas terhadap serangan rudal yang diluncurkan Iran ke wilayah Qatar pada Senin malam, dengan target Pangkalan Udara Al Udeid—fasilitas militer terbesar milik Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kementerian Luar Negeri, Kerajaan menyebut tindakan Iran sebagai “langkah agresif yang melanggar norma hukum internasional dan semangat bertetangga antarnegara.” Riyadh juga menekankan bahwa serangan semacam itu tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
“Kerajaan mengutuk keras tindakan militer Iran yang diarahkan ke wilayah Negara Qatar. Ini adalah bentuk ancaman terhadap stabilitas regional,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Saudi.
Saudi juga menyatakan bahwa mereka berdiri sepenuhnya di belakang Qatar dan siap memberikan segala bentuk bantuan yang diperlukan, baik diplomatik maupun keamanan, dalam menanggapi insiden tersebut.
Sebelumnya, otoritas militer Iran mengklaim telah menembakkan sejumlah rudal balistik ke arah Pangkalan Al Udeid sebagai balasan atas serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu dini hari waktu setempat.
Qatar sendiri menyampaikan kecaman keras terhadap Iran dan menyebut bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran kedaulatan. Dari total 19 rudal yang ditembakkan, satu berhasil menghantam area pangkalan sementara sisanya dicegat sistem pertahanan udara Qatar.
Tak hanya Saudi, kecaman juga datang dari Uni Emirat Arab. Lewat pernyataan resminya, Abu Dhabi menyebut serangan Iran sebagai tindakan berbahaya yang dapat memperluas konflik di kawasan dan mengancam keamanan regional.
Ketegangan antara Iran dan Israel yang memuncak sejak pertengahan Juni kini menjalar ke negara-negara Teluk, setelah Israel meluncurkan serangan awal ke fasilitas militer dan nuklir Iran yang kemudian direspons oleh Teheran. Keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini membuat situasi semakin kompleks, terutama setelah serangan langsung terhadap infrastruktur Iran.