TAJUKNASIONAL.COM — Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi sektor perikanan dan pertanian nasional yang kian tertekan akibat kebijakan perdagangan global, khususnya kebijakan tarif impor dari negara-negara mitra strategis seperti Amerika Serikat.
“Kami sadar bahwa persoalan yang dihadapi bangsa ini bukan semata urusan domestik. Dampak global sangat nyata, terutama bagi sektor padat karya seperti pertanian dan perikanan,” ujar Herman dalam audiensi BAKN bersama DPP Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) di Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Herman Khaeron menyampaikan bahwa kebijakan ekspor-impor internasional memberi tekanan serius, bukan hanya dalam sisi pasar, tetapi juga terhadap efektivitas subsidi domestik, seperti subsidi pupuk yang pada tahun 2025 mencapai Rp 44 triliun untuk hampir 10 juta ton volume.
“Pertanyaannya: apakah ini benar-benar berdampak positif terhadap produktivitas dan kemakmuran rakyat?” tegasnya.
Sebagai lembaga yang mengawasi penggunaan anggaran negara, BAKN disebut memiliki mandat luas dalam memastikan akuntabilitas keuangan, termasuk untuk Kementerian, BUMN, hingga pemerintah daerah. Herman menegaskan perlunya peningkatan tata kelola dan menyebut bahwa hingga kini masih terdapat lima lembaga negara dengan status Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dalam laporan keuangannya.
“Termasuk Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional. Ini artinya, masih ada temuan yang berulang dan belum terselesaikan,” kata Sekjen Partai Demokrat itu.
Herman Khaeron menekankan bahwa pengawasan harus diiringi dengan solusi konkret. Ia membuka ruang kolaborasi antara BAKN dan masyarakat sipil agar pengawasan anggaran dapat berdampak langsung terhadap kebijakan publik.
“Kalau ada solusi, mari kita usulkan bersama. Kita butuh ruang-ruang seperti ini agar pengawasan tidak hanya tajam, tetapi juga solutif,” ungkapnya.
Mengusung semangat transparansi dan partisipasi publik, Herman Khaeron menyatakan kesiapan BAKN untuk menjadi mitra strategis dalam membangun sistem pertanian dan perikanan nasional yang tangguh di tengah gejolak global.
“Insyaallah, kalau mau rutin diskusi di sini, kita atur waktunya,” pungkasnya.