TajukNasional Dalam penutupan Kongres Partai Demokrat yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menyebut angka 9 sebagai ‘angka keramat’ untuk Partai Demokrat.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam sambutannya yang disambut tawa dan tepuk tangan meriah dari para kader Demokrat yang hadir.
Prabowo juga menyinggung soal kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bisa saja menjadi Presiden Republik Indonesia di masa depan.
“Mas AHY sekarang (usianya) 46, ditambah 25 jadi 69. Siapa tahu? Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya enggak tahu,” ujar Prabowo, mengundang perhatian banyak pihak.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menjelaskan bahwa bagi dirinya dan Partai Gerindra, angka keramat adalah 8. Namun, ia meyakini angka 9 sangat identik dengan Partai Demokrat. Ia juga memberi penjelasan filosofis mengenai angka tersebut.
“Di Gerindra dan di Prabowo, angka keramat adalah 08. Tapi saya lihat di Demokrat ini angka 09,” kata Prabowo.
Ia juga menyebutkan bahwa tanggal 25 Februari memiliki arti khusus, di mana penjumlahan angka-angka dalam tanggal tersebut menghasilkan angka 9.
Prabowo, yang dikenal dengan kecintaannya pada filosofi angka, turut berbagi cerita mengenai kebiasaan masyarakat Jawa dalam menghitung angka yang memiliki makna lebih dalam.
“Orang Jawa suka hitung-hitung, jadi mungkin tanggal peluncuran saya pun dihitung-hitung,” ungkap Prabowo.
Pernyataan yang ringan namun penuh makna itu menambah suasana hangat dalam Kongres Partai Demokrat, di mana para kader kembali merasa optimistis menghadapi perjalanan politik ke depan.
Sementara itu, dalam pidatonya, AHY juga menyampaikan pesan khusus kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa seluruh kader Demokrat, baik yang berada di pemerintahan maupun di parlemen, dari tingkat pusat hingga daerah, siap bekerja maksimal demi menyukseskan program-program pemerintahan.
“Saya ingin menegaskan di hadapan Bapak Presiden: Kader Demokrat, baik yang duduk di pemerintahan maupun di DPR, dari pusat hingga daerah, semuanya harus all in dan all out mendukung keberhasilan pemerintahan Presiden Prabowo,” kata AHY dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, AHY menegaskan bahwa Demokrat tidak ingin menjadi sekadar pendukung pasif. Demokrat berkomitmen menjadi mitra strategis dan sahabat sejati bagi pemerintahan dengan memberikan masukan yang konstruktif dan menjadi penghubung antara kebijakan pemerintah dan aspirasi rakyat.
“Kita harus menjadi sahabat yang tulus, bukan hanya sekadar pendukung formalitas. Baik diminta maupun tidak, kita harus siap memberikan masukan yang membangun dan menyuarakan aspirasi rakyat yang mungkin belum terdengar. Inilah bukti nyata kesetiaan Demokrat dalam mengawal dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo,” pungkas AHY.