TajukNasional Menjelang bulan Ramadan, Komisi IV DPR RI melakukan peninjauan ke Pasar Gedhe Hardjonagoro, Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada Rabu (19/2/2025) guna memastikan ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menemukan bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang didistribusikan Perum Bulog tidak tersedia di pasar tersebut. Saat ini, hanya beras premium dengan harga Rp72.000 per 5 kg yang dijual di pasaran.
Selain beras, kelangkaan santan kemasan juga menjadi sorotan. Produk tersebut menghilang dari peredaran, membuat pembeli kesulitan mendapatkannya. “Santan kemasan sulit ditemukan, pedagang hanya bisa menjual jika ada stok. Harganya pun tidak menentu,” ujar Kharis.
Sementara itu, harga daging ayam berada di kisaran Rp32.000 per kg, sedangkan daging sapi dijual antara Rp120.000–Rp140.000 per kg, tergantung kualitasnya. Harga daging sapi relatif stabil sejak pandemi Covid-19, tetapi pedagang mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat yang berdampak pada omzet mereka.
“Para pedagang daging sapi, misalnya, kini hanya bisa menjual 25 kg per hari, padahal dulu mereka bisa memotong sapi sendiri. Daya beli masyarakat harus ditingkatkan melalui kebijakan ekonomi yang tepat dari pemerintah,” kata Kharis.
Terkait kelangkaan beras SPHP, Kharis menjelaskan bahwa Perum Bulog hanya mendistribusikan beras sesuai arahan Badan Pangan Nasional. Saat ini, belum ada instruksi distribusi tambahan, sehingga pasokan masih terbatas.
“Saya kira pasokan beras SPHP perlu ditingkatkan karena sangat diminati masyarakat,” tegasnya.
Di sisi lain, harga minyak goreng masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), meskipun pedagang harus mengambilnya langsung ke pasar. Harga bawang merah mengalami penurunan, sedangkan bawang putih sedikit naik namun masih dalam batas wajar.
Kharis menegaskan bahwa hasil temuan dari kunjungan ini akan dibahas bersama mitra kerja Komisi IV DPR untuk memastikan pasokan tetap tersedia dan harga tetap stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“DPR akan membahas temuan ini dengan mitra kerja terkait. Ini merupakan gambaran kondisi pasar di Indonesia, dan kami ingin memastikan masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga atau kelangkaan bahan pokok,” tutupnya.