TajukNasional Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa inovasi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) menjadi solusi efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus efisiensi penggunaan air.
“Teknik IPHA memungkinkan kita meningkatkan hasil panen hingga 2 ton per hektar dengan pengelolaan air yang lebih baik. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Menteri PU Dody saat meninjau implementasi teknologi ini di wilayah timur Indonesia, Minggu.
Menurut Dody, IPHA mengedepankan pengelolaan air, tanaman, dan tanah secara proporsional, sehingga kebutuhan air dapat ditekan tanpa mengorbankan hasil panen. Teknologi ini juga memungkinkan perluasan area tanam selama musim kemarau, yang selama ini menjadi tantangan bagi petani.
“Saya telah meninjau penerapan IPHA di beberapa wilayah dan melihat langsung dampaknya. Dengan teknologi ini, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Keberhasilan metode ini memerlukan kerja sama lintas sektor. Dody meminta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, untuk bersinergi dengan Kementerian Pertanian dalam memperluas penerapan IPHA.
“Mekanisasi pertanian juga harus didorong, agar efisiensi proses tanam bisa tercapai secara optimal melalui pemanfaatan teknologi modern,” kata Dody.
Kementerian PUPR berkomitmen mendukung inovasi seperti IPHA guna memperkuat sektor pertanian nasional. Program ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional.
Pemerintah berharap penerapan IPHA dapat direplikasi di berbagai daerah agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas, membantu petani meningkatkan hasil panen dan mendorong stabilitas pangan nasional. Dengan langkah ini, Indonesia semakin mantap menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.