TajukNasional Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada sektor pendidikan.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, menepis isu yang menyebut pemangkasan anggaran sebesar Rp327 triliun akan mengurangi layanan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan beasiswa perguruan tinggi.
Menurut Hasan, pendidikan tetap menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) serta perbaikan ribuan sekolah di seluruh Indonesia.
“Pemerintah memastikan bahwa layanan pendidikan, termasuk operasional perguruan tinggi, KIP, dan beasiswa, tidak akan terdampak,” ujar Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Gedung Kwarnas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/2).
Hasan menegaskan bahwa gaji pegawai dan layanan publik tidak termasuk dalam anggaran yang mengalami efisiensi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya penurunan kualitas pendidikan akibat kebijakan ini.
“Layanan pendidikan merupakan bagian dari layanan publik. Jika ada kekhawatiran tentang biaya kuliah atau KIP, kami pastikan itu tetap berjalan tanpa perubahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasan mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada isu yang menyebut efisiensi anggaran berdampak negatif terhadap pendidikan. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Jika ada berita yang menyebut layanan pendidikan terdampak efisiensi anggaran, itu hoaks,” pungkasnya.
Dengan kepastian dari pemerintah ini, masyarakat diharapkan tetap tenang dan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.