TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf), Teuku Riefky Harsya, memastikan bahwa program pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap berjalan tanpa kendala meskipun terjadi efisiensi anggaran.
Usai menghadiri pelatihan UMKM hasil kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Shopee di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025), Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan bahwa kementeriannya membuka peluang kolaborasi dengan pihak swasta dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM, khususnya di sektor ekonomi kreatif.
“Efisiensi anggaran justru membuka kesempatan kolaborasi yang lebih luas, seperti program pelatihan bagi pelaku UMKM yang digelar hari ini. Dengan sinergi yang baik, program tetap berjalan optimal,” ujar Teuku Riefky.
Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan pihak swasta akan memperkuat strategi pemerintah dalam mengembangkan kualitas UMKM serta ekosistem industri kreatif di Indonesia.
Pemerintah tetap berkomitmen untuk memajukan sektor ekonomi kreatif yang mencakup 17 subsektor, seperti film, musik, animasi, pengembangan gim, fesyen, kuliner, hingga kerajinan. Pelatihan yang berlangsung di Malang kali ini, misalnya, berfokus pada subsektor konten digital untuk membantu UMKM memanfaatkan platform digital secara lebih efektif.
“Kami ingin memastikan UMKM mendapatkan pelatihan yang tepat agar dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan memanfaatkan ekonomi digital yang terus berkembang,” kata Teuku Riefky.
Sementara itu, Head of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif merupakan wujud nyata dukungan Shopee dalam meningkatkan keterampilan digital bagi pelaku UMKM.
“Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membantu UMKM lokal berkembang dan memperluas jangkauan pasar mereka,” ujar Balques.
Diharapkan melalui pelatihan ini, UMKM dapat lebih siap bersaing di era digital dan memperluas cakupan pemasaran produk mereka, sehingga turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.