TajukNasional Pemerintah menargetkan pembangunan 15 bendungan pada periode 2025-2029 untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan mendukung ketahanan pangan serta irigasi nasional.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Jumat (3/1).
“Periode 2025 sampai 2029 ada 15 bendungan yang sedang dalam proses pembangunan,” ujar Diana.
Dari total 15 bendungan yang direncanakan, tiga di antaranya ditargetkan rampung pada tahun 2025.
Ketiga bendungan tersebut adalah Bendungan Jragung di Jawa Tengah, Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bendungan Way Apu di Maluku.
Proyek pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung ketahanan air dan irigasi nasional, khususnya dalam sektor pertanian.
Selain itu, bendungan juga berperan penting dalam pengendalian banjir serta penyediaan air baku bagi masyarakat.
Berikut daftar 15 bendungan yang direncanakan selesai selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto:
1. Bendungan Way Apu (Maluku) – Rp 2,16 triliun
2. Bendungan Jragung (Jawa Tengah) – Rp 3 triliun
3. Bendungan Bulango Ulu (Gorontalo) – Rp 2,42 triliun
4. Bendungan Manikin (NTT) – Rp 1,9 triliun
5. Bendungan Budong-Budong (Sulawesi Barat) – Rp 1,02 triliun
6. Bendungan Bagong (Jawa Timur) – Rp 1,6 triliun
7. Bendungan Bener (Jawa Tengah) – Rp 2,06 triliun
8. Bendungan Mbay (NTT) – Rp 1,47 triliun
9. Bendungan Tiga Dihaji (Sumatera Selatan) – Rp 3,73 triliun
10. Bendungan Karangnongko (Jawa Tengah) – Rp 1,26 triliun
11. Bendungan Cijurey (Jawa Barat) – Rp 3,7 triliun
12. Bendungan Jenelata (Sulawesi Selatan) – Rp 4,1 triliun
13. Bendungan Cabean (Jawa Tengah) – Rp 571 miliar
14. Bendungan Cibeet (Jawa Barat) – Rp 5,5 triliun
15. Bendungan Riam Kiwa (Kalimantan Selatan) – Rp 1,8 triliun
Pembangunan bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam mendukung sektor pertanian dan ketahanan air di berbagai wilayah Indonesia.