Selasa, 4 Februari, 2025

Dua Dekade Tsunami Aceh, Iftitah: Jadi Momentum Besar Membangun Bangsa

TajukNasional Dua dekade setelah tsunami Aceh 2004, Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa tragedi tersebut menjadi momen penting dalam membangun Indonesia. Hal ini disampaikan saat menghadiri forum diskusi “The Big Idea Forum” yang digelar CNN Indonesia di Jakarta, Sabtu (21/12).

Dalam diskusi tersebut, Menteri Iftitah mengenang pengalamannya bertugas di Aceh saat bencana terjadi. Ia membagikan sejumlah cerita yang jarang terungkap di masyarakat. Salah satunya adalah bagaimana kehadiran Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), langsung di lokasi bencana berhasil memberikan semangat kepada masyarakat yang terdampak.

“Jika Presiden sebagai pemimpin tertinggi hadir di lokasi bencana, maka tidak ada alasan bagi pemimpin lainnya untuk tidak hadir,” ungkap Iftitah.

Ia juga mengungkapkan bahwa prajurit TNI secara naluriah langsung melakukan operasi kemanusiaan tanpa menunggu perintah resmi. Selain itu, ia menjadi saksi bagaimana bencana tersebut membuka jalan menuju perdamaian di Aceh.

“Hikmah dari bencana Aceh adalah momentum besar untuk membangun negeri ini, baik secara fisik maupun sosial,” tambahnya.

Susilo Bambang Yudhoyono yang turut hadir dalam forum ini mengingatkan bahwa tsunami Aceh adalah salah satu ujian terbesar bagi bangsa Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa saat tsunami terjadi, dirinya sedang berada di Nabire, Papua. Tanpa ragu, ia langsung memutuskan terbang ke Aceh meski menghadapi situasi keamanan yang sulit.

“Perintah pertama saya adalah menyelamatkan sebanyak mungkin masyarakat,” tegas SBY.

Tragedi ini juga memperlihatkan bagaimana pihak-pihak yang sebelumnya bertikai, seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan TNI, bersatu dalam misi kemanusiaan. Dukungan dari 17 negara turut memperkuat upaya pemulihan di bawah komando Pemerintah Indonesia.

Pendiri gerakan 5P Global Movement, Arsjad Rasjid, menyoroti nilai gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi kunci penanganan bencana di Aceh. Sementara itu, Prof. Dr. Ella Meilianda dari Division of Disaster Risk Management mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di negara yang rawan seperti Indonesia.

“Bencana tidak bisa dihindari, tetapi kita harus mampu hidup berdampingan dengan risiko tersebut,” ujar Ella.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan mantan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal. Diskusi ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas nasional dalam menghadapi tantangan besar serta membangun bangsa yang tangguh dan maju.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini