TajukNasional Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dibangun di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, diharapkan menjadi percontohan untuk kota-kota besar dan provinsi lainnya dalam mengatasi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), saat meresmikan Rusunawa Rancaekek, Rabu (18/12). Menurut AHY, keberhasilan pembangunan Rusunawa ini berkat kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta.
“Saya bersyukur dan ingin terus mendukung program ini, baik melalui koordinasi maupun regulasi yang memperkuat pembangunan dan revitalisasi perumahan serta kawasan permukiman,” ujar AHY.
“Pemerintah daerah juga telah bekerja keras menghadirkan perumahan yang sehat dan layak, membantu masyarakat berpenghasilan rendah.”
AHY menegaskan bahwa pembangunan Rusunawa ini merupakan bagian dari prioritas dan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. “Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan dunia usaha sangat penting dalam mewujudkan perumahan layak untuk rakyat,” jelasnya.
Rusunawa Rancaekek dirancang untuk menampung warga yang direlokasi dari kawasan kumuh. AHY menyebut proyek ini sebagai model yang dapat menginspirasi provinsi lain dan kota-kota besar di Indonesia. “Ini adalah contoh nyata yang bisa menggugah dan menggerakkan pemerintah daerah serta dunia usaha untuk peduli pada rakyat kecil,” ungkapnya.
Ia juga berharap masyarakat menjaga dan memelihara fasilitas perumahan agar tetap produktif dan berkelanjutan. Program ini juga dirancang untuk meningkatkan penghasilan warga melalui pelatihan ekonomi yang disediakan oleh Kementerian Sosial.
“Fasilitas ini harus dijaga dengan baik. Tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga mendukung peningkatan ekonomi warga agar penghasilan mereka semakin baik,” terangnya.
Menko AHY mengungkapkan bahwa backlog perumahan di Indonesia masih tinggi, dengan sekitar 10 juta kepala keluarga belum memiliki rumah. Namun, ia optimistis masalah ini dapat diatasi melalui kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
“Dengan kolaborasi yang kuat, saya yakin kita bisa membuat progres yang signifikan di sektor perumahan,” tutupnya.