TajukNasional Pemerintah melalui program Tiga Juta Rumah berkomitmen menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan bahwa program ini lebih dari sekadar target angka, melainkan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS 2024, backlog perumahan di Indonesia masih berada di angka 9,9 juta unit pada tahun 2023, meski menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan kebutuhan perumahan yang masih sangat besar dan mendesak untuk dipenuhi.
Dalam kunjungan kerja ke salah satu perumahan bersubsidi di Serang, Banten, Menko AHY menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menjalankan program ini. “Program ini bukan hanya tentang angka, tetapi misi untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat,” ujar AHY.
Ia juga menyoroti dukungan pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat memiliki hunian layak dan mendorong kesejahteraan bagi semua.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, yang turut hadir, menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong ekosistem perumahan yang sehat dan berkelanjutan. “Kami melihat adanya ekosistem yang baik antara pengembang, kontraktor lokal, perbankan, dan masyarakat yang akan menempati hunian,” jelasnya.
Maruarar juga mengapresiasi dukungan penuh dari Menko AHY dalam berbagai terobosan yang dilakukan kementeriannya. “Arahan dari Presiden Prabowo dan Menko AHY sangat membantu kami dalam mengimplementasikan program-program unggulan,” tambahnya.
Turut hadir dalam kunjungan ini adalah Staf Khusus Menko Herzaky Mahendra Putra, Deputi Infrastruktur Ronny Hutahayan, Direktur BTN Hirwandi Gafar, dan Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Djoko Suranto. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan program Tiga Juta Rumah dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi backlog perumahan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pemerintah optimistis bahwa langkah ini tidak hanya menyediakan hunian, tetapi juga menjadi bagian dari pemerataan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.