TajukNasional Presiden Prabowo Subianto, didampingi Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, meresmikan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di Jakarta Pusat pada Kamis (12/12). Acara ini menjadi momen bersejarah dalam simbolisasi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya toleransi dan persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. “Perbedaan agama, suku, dan adat istiadat adalah kekayaan kita yang harus dirawat. Dengan menjaga kerukunan, kita dapat meraih masa depan yang bahagia untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Sejarah dan Tujuan Pembangunan Terowongan Silaturahim
Terowongan Silaturahim dibangun mulai tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021 dengan anggaran Rp38,9 miliar. Terletak di bawah Jalan Katedral, terowongan ini memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter. Selain sebagai penghubung antarbangunan ibadah, terowongan ini juga menyediakan fasilitas parkir yang mampu menampung 800 hingga 1.000 kendaraan tanpa mengganggu arus lalu lintas.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, “Keberadaan terowongan ini diharapkan memudahkan akses jemaah dan mempererat kerukunan antarumat beragama. Selain itu, terdapat galeri diorama yang menampilkan perjalanan sejarah toleransi di Indonesia.”
Galeri Diorama: Simbol Toleransi
Galeri diorama dalam terowongan didesain oleh seniman Sunaryo dengan tema *Wot Hati* atau “Jembatan Hati”. Desain ini melambangkan sikap rendah hati dan saling menghormati antarumat beragama. Berbagai suara doa dari agama-agama di Indonesia diperdengarkan di dalam galeri, sementara cahaya yang mengelilingi terowongan menggambarkan simbol jabat tangan dan persatuan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan, “Kami berharap terowongan ini menjadi pengingat pentingnya toleransi dan perdamaian. Fasilitas ini dapat digunakan bersama, terutama menjelang perayaan Natal, dengan kapasitas parkir yang memadai.”
Pesan Perdamaian
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia diraih melalui perjuangan kolektif dari semua kelompok etnis dan agama. “Tidak ada mayoritas atau minoritas dalam pengabdian kepada bangsa. Perdamaian adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita,” katanya.
Pembangunan Terowongan Silaturahim menjadi simbol nyata dari komitmen Indonesia untuk merawat harmoni dalam keberagaman. Melalui proyek ini, pemerintah berharap nilai-nilai persatuan dan toleransi terus hidup di tengah masyarakat Indonesia.