TajukNasional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pendidikan menjadi kunci utama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN, Trina Fizzanty, saat membuka acara Gelar Wicara Refleksi Pendidikan Indonesia di Jakarta, Kamis (12/12).
Trina menekankan bahwa pendidikan menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Presiden Prabowo, selain sektor kesehatan, untuk mencapai SDM Indonesia yang berkualitas.
Ia menyebutkan bahwa pembentukan SDM unggul membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, mengingat permasalahan dalam ekosistem pendidikan Indonesia sangat kompleks dan melibatkan banyak unsur.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (OR IPSH) BRIN, Ahmad Najib Burhani, menyoroti perhatian Presiden Prabowo terhadap dunia pendidikan melalui gagasan Program Sekolah Unggul. Program ini merupakan salah satu langkah percepatan atau quick win dalam menciptakan SDM unggul di Indonesia.
Najib menjelaskan bahwa Program Sekolah Unggul memiliki konsep yang mirip dengan Sekolah/Madrasah Berbasis Riset dan Inovasi (Sembari) yang dikembangkan oleh BRIN.
“Sekolah Unggul akan dibangun di berbagai tempat di Indonesia, dengan tujuan menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Program ini akan dimulai pada 2025 dengan pembangunan empat SMA Unggul Garuda dan delapan SMA Unggul Garuda Transformasi. Najib menyebutkan, konsep Sekolah Unggul akan mengacu pada model internasional, seperti United World College, yang membuka peluang bagi siswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di universitas bergengsi dunia.
Sebagai bagian dari quick win Pemerintahan Presiden Prabowo, Program Sekolah Unggul akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Program ini bertujuan memberikan wadah bagi anak-anak Indonesia dengan kecerdasan di atas rata-rata untuk mengembangkan potensi mereka dan mempersiapkan diri menghadapi pendidikan tinggi internasional.
