TajukNasional Komisi VIII DPR RI berencana memanggil Kementerian Agama (Kemenag) untuk membahas pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah, dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan tersebut diambil setelah sebuah video viral yang menunjukkan Gus Miftah diduga mengolok-olok penjual es teh dalam pengajian di Magelang.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari fraksi Gerindra, Abdul Wachid, menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan membahas dengan Kemenag mengenai batasan-batasan dalam dakwah, khususnya yang berkaitan dengan kerukunan beragama dan masalah sosial.
“Yang terkait dengan kerukunan beragama dan menyangkut masalah sosial harus ada aturan yang dipegang oleh para dai yang turun di daerah,” ujar Abdul kepada wartawan pada Senin (9/12).
Abdul juga menekankan pentingnya para dai untuk selalu mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.
Ia menyebutkan bahwa kadang-kadang kelakar dalam dakwah bisa dianggap sebagai pelecehan, yang dapat menimbulkan kontroversi.
“Persoalan Gus Miftah sudah selesai. Presiden sudah menegur, kami di DPR Komisi VIII juga sudah menegur. Ini menjadi evaluasi untuk Gus Miftah dan para dai lainnya,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (6/12), Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sambil menangis. Pengunduran diri ini juga mendapat reaksi dari Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menyebutnya sebagai sikap ksatria.
Prabowo menghargai keputusan Gus Miftah sebagai bentuk tanggung jawab atas ucapan yang dianggap keliru.
“Itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan kesatria,” ujar Prabowo.