TajukNasional Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menekankan pentingnya optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai sumber pendapatan strategis negara. Hal ini disampaikan Wakil Ketua BAKN DPR RI, Herman Khaeron, dalam kunjungan kerja ke PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (2/12).
“Kami terus menelaah potensi peningkatan pendapatan negara, salah satunya melalui sektor tambang. PT Bukit Asam sebagai BUMN yang mengelola kawasan batu bara dengan produksi mencapai 42 juta ton per tahun, memiliki target produksi hingga 100 juta ton dalam beberapa tahun ke depan. Ini menjadi perhatian kami,” ujar Herman.
Dalam kunjungan ini, BAKN mendalami berbagai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang relevan dengan tata kelola PT Bukit Asam. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi pengelolaan kualitas batu bara, kerugian akibat demurrage, dan potensi tambahan pendapatan melalui biaya seperti fuel surcharge.
“Kami menemukan adanya biaya fuel surcharge yang melebihi harga umum. Hal ini menjadi perhatian serius untuk dievaluasi dan diperbaiki agar tidak membebani pendapatan negara,” jelas Herman, politisi dari Fraksi Partai Demokrat.
BAKN juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas keuangan dalam pengelolaan BUMN. Temuan-temuan yang sudah disampaikan memerlukan konfirmasi lebih lanjut untuk memastikan tata kelola yang sesuai dengan prinsip efisiensi dan efektivitas.
Herman menegaskan bahwa sektor tambang, khususnya PT Bukit Asam, memiliki peran strategis dalam menopang fiskal nasional. Untuk itu, optimalisasi PNBP dari sektor ini harus menjadi prioritas demi mendukung pembangunan nasional.
“Sebagai BUMN, PT Bukit Asam harus memastikan tata kelola yang baik sehingga setiap potensi pendapatan negara dapat termanfaatkan secara optimal. Kami ingin sektor tambang benar-benar memberikan kontribusi maksimal bagi fiskal negara,” katanya.
Kunjungan kerja ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan tata kelola dan efisiensi PNBP di sektor pertambangan. BAKN berharap PT Bukit Asam dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
“Kami percaya dengan tata kelola yang baik dan sinergi antar-pemangku kepentingan, sektor tambang, termasuk PT Bukit Asam, dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional,” pungkas Herman.