TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengadakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, beserta jajaran di Kantor Kemenko Infra, Jakarta, pada Rabu (2/12/2024). Pertemuan tersebut membahas potensi ekonomi dan industri kreatif yang ada di Indonesia.
Menko AHY menyatakan bahwa Indonesia memiliki beragam potensi dalam sektor ekonomi kreatif (Ekraf), yang mencakup 17 subsektor yang dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan produk unggulan. Ia berharap bahwa dengan berkembangnya Ekraf, industri ini dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan daya saing dan perekonomian Indonesia.
“Indonesia kaya akan potensi. Ada 17 subsektor ekonomi kreatif yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas,” ujar Menko AHY.
Menurutnya, hampir semua yang kita nikmati sehari-hari adalah produk dari ekonomi kreatif, mulai dari produk UMKM hingga kerajinan tangan. Menko AHY menambahkan bahwa jika sektor ini dikembangkan secara maksimal, khususnya dengan pemanfaatan teknologi digital, potensi ekonomi kreatif Indonesia bisa jauh lebih besar.
“Semua yang kita nikmati, termasuk UMKM dan pengrajin, adalah hasil dari ekonomi kreatif. Bayangkan jika kita serius mengembangkan sektor ini, terlebih dengan dukungan digitalisasi,” lanjut Menko AHY.
Menko AHY juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan inovatif sebagai pendorong utama industri kreatif di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana dan wadah kreatif untuk melahirkan para creativepreneur yang dapat menghasilkan ide-ide segar dan inovatif.
“Penting untuk menciptakan ruang bagi kreativitas, sehingga talenta-talenta kreatif kita bisa berkembang dan membawa dampak besar bagi perekonomian,” tutupnya.
Menko AHY juga menegaskan komitmen Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk mendukung penuh pengembangan industri ekonomi kreatif di Indonesia. Sejak awal, sektor ini telah menjadi prioritas, karena diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sesmenko Ayodhia G. L. Kalake, Deputi Konektivitas Odo R.M. Manuhutu, Staf Khusus Menteri Herzaky Mahendra Putra, Agust Jovan Latuconsina, Sigit Raditya, Si Made Rai Astawa, serta staf ahli dan undangan lainnya.