Minggu, 22 Desember, 2024

Dorong Ekonomi Kreatif, Menekraf dan Mendagri Bentuk Tim Sinergi Nasional

TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkomitmen mempercepat pengembangan industri kreatif di Indonesia dengan membentuk tim sinergi nasional. Tim ini akan menyusun strategi prioritas dalam pengembangan ekonomi kreatif, khususnya di tingkat daerah, sebagai upaya pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tim ini akan bekerja untuk menetapkan langkah-langkah prioritas, baik jangka pendek maupun jangka menengah, sesuai dengan visi Asta Cita. Tujuannya adalah agar industri kreatif dapat berkembang merata di seluruh wilayah Indonesia,” kata Teuku dalam keterangannya, Rabu (27/11).

Menekraf Teuku Riefky menekankan bahwa pengembangan ekonomi kreatif akan berjalan efektif jika melibatkan pemerintah daerah. Kemendagri, sebagai pengawas dan pembina pemerintah daerah, dinilai memiliki peran penting dalam mewujudkan sinergi pusat-daerah. Menurutnya, kolaborasi ini dapat menjadi “angin segar” bagi pelaku ekonomi kreatif lokal.

“Sinergi ini dapat mencakup regulasi hingga kolaborasi program antara Kementerian Ekonomi Kreatif, Kemendagri, dan pemerintah daerah. Harapannya, ekonomi kreatif bukan hanya menjadi agenda nasional, tetapi juga motor pertumbuhan ekonomi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga global,” jelasnya.

Teuku optimistis kerja sama ini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dan memaksimalkan potensi anak muda di berbagai wilayah Indonesia.

Mendagri Tito Karnavian menyatakan dukungan penuh untuk mendorong pemerintah daerah lebih fokus mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Ia menegaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan “mesin pertumbuhan baru” yang mampu menciptakan peluang kerja, meningkatkan PAD, dan memberikan ruang ekspresi positif bagi masyarakat.

“Kami akan memastikan semua daerah menyadari potensi ekonomi kreatif di wilayah masing-masing. Ini adalah sektor yang tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih kreatif dan produktif,” ujar Tito.

Ia juga menyoroti pentingnya mengarahkan kreativitas anak muda agar tersalurkan dengan baik. Dengan demikian, ekonomi kreatif tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengurangi risiko sosial akibat kurangnya ruang kreatif.

Melalui kerja sama ini, kedua menteri sepakat mendorong pengembangan regulasi, pelatihan, dan kolaborasi lintas sektor untuk mengangkat ekonomi kreatif sebagai pilar utama pembangunan nasional. Selain itu, sinergi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung para pelaku industri kreatif untuk berkembang, baik di pasar domestik maupun internasional.

“Ke depan, kami ingin melihat produk ekonomi kreatif daerah bukan hanya dikenal secara nasional, tetapi juga mampu menembus pasar dunia,” tutup Teuku.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini