TajukNasional Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia dengan alokasi anggaran sebesar Rp722 triliun untuk sektor pendidikan.
Angka ini setara dengan 20 persen dari total APBN, yang merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar.
Namun, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan bahwa meski besar, alokasi tersebut belum cukup untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pendidikan yang maksimal.
Muzani menyampaikan hal tersebut dalam acara Konferensi Pendidikan yang diadakan oleh Yayasan Darul Hikam di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (29/11).
Dalam konferensi ini, hadir pula sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Badan Gizi Nasional Prof. Dadan Hindayana, Wakil Ketua Komisi X DPR Himmatul Aliyah, serta Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat.
Muzani menegaskan bahwa Presiden Prabowo memandang alokasi 20 persen dari APBN untuk pendidikan sebagai langkah awal yang baik, namun bukanlah akhir dari usaha.
“Pak Prabowo akan memberi makan bergizi gratis kepada 82,9 juta anak Indonesia. Ini adalah investasi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita,” ungkap Muzani.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo juga berfokus pada perbaikan gizi untuk mendukung kualitas SDM Indonesia yang lebih kompetitif di masa depan.
Hal ini menjadi bagian dari visi besar Prabowo untuk mewujudkan Indonesia Maju dengan SDM yang berdaya saing tinggi.
Muzani juga memberikan apresiasi terhadap kebijakan Presiden Prabowo yang menaikkan gaji guru, baik PNS maupun non-PNS.
“Ini merupakan perhatian besar dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan profesi guru, sekaligus sebagai bukti komitmennya dalam menepati janji kampanye,” pungkas Muzani.