TajukNasional Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya sepakat membentuk kerja sama strategis untuk mengembangkan ekonomi kreatif (ekraf) di daerah. Kesepakatan ini bertujuan mendorong pemerataan ekonomi sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penguatan industri kreatif lokal.
Hal ini disampaikan usai pertemuan keduanya di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (26/11). Dalam pertemuan tersebut, Tito menyatakan Kemendagri akan mengarahkan pemerintah daerah (pemda) agar lebih fokus mengoptimalkan potensi ekraf.
“Kemendagri, sebagai pembina dan pengawas pemda, akan mendorong seluruh daerah untuk memaksimalkan pengembangan ekraf. Ini agar daerah lebih sadar akan potensi kreatif anak muda dan warganya, sehingga mampu meningkatkan PAD secara signifikan,” ujar Tito.
Teuku Riefky menambahkan, Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kemendagri akan membentuk tim kecil untuk merancang program prioritas pengembangan ekraf. Program ini mencakup jangka pendek, menengah, hingga panjang, dengan mengutamakan kolaborasi antara pusat dan daerah sesuai visi Asta Cita.
“Melalui sinergi ini, kami ingin memastikan ekraf bukan hanya berkembang dari pusat ke daerah, tapi juga dari daerah ke skala nasional hingga global,” kata Riefky.
Ia menyebutkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mencakup regulasi, tetapi juga implementasi program-program konkret yang melibatkan pemda. Harapannya, langkah ini dapat membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas ekraf di berbagai daerah, dan memperluas jangkauan produk kreatif lokal ke pasar internasional.
Tito juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang secara khusus membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, ekonomi kreatif bukan hanya membuka peluang kerja, tetapi juga menjadi saluran produktif bagi masyarakat untuk mencegah tindakan yang merugikan.
“Secara global, ekraf memang menjadi new engine growth. Ini bukan hanya mendatangkan penghasilan dan lapangan kerja, tetapi juga memperkaya kreativitas masyarakat, yang pada akhirnya membuat lingkungan lebih kondusif,” imbuh Tito.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya turut mendukung inisiatif ini. Irene menyebutkan bahwa penguatan inovasi digital dan pengembangan produk lokal berbasis teknologi menjadi fokus utama dalam strategi ini.
Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi kedua kementerian, termasuk Plt Sekretaris Kemendagri Tomsi Tohir dan Plt Deputi Bidang Kreativitas Digital Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam. Sinergi antar-lembaga diharapkan dapat mempercepat implementasi program prioritas guna menjadikan ekraf sebagai sektor unggulan ekonomi nasional.