TajukNasional Kesejahteraan guru di Indonesia, terutama bagi yang berstatus honorer, masih jauh dari harapan. Banyak di antara mereka yang belum mendapatkan penghasilan yang layak, dengan gaji yang sering kali tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut.
Menurut Lalu, selain masalah kesejahteraan, proses pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga masih menyisakan persoalan.
Di berbagai daerah, proses pengangkatan guru honorer menjadi PPPK diduga diwarnai dengan praktik-praktik tidak semestinya, seperti jual beli jabatan.
“Kalau kita pergi ke daerah-daerah itu miris, masih banyak guru yang hanya menerima gaji kurang dari Rp500 ribu,” ujarnya melalui keterangan resmi pada Selasa (26/11).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, pihaknya optimistis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, masalah kesejahteraan guru akan menjadi prioritas utama.
Lalu menyebutkan bahwa dalam kampanye Pilpres lalu, Prabowo berjanji untuk menaikkan gaji guru.
“Sebagai seorang prajurit yang tahu betul persoalan di bawah, kami yakin sekali Pak Prabowo akan merealisasikan janji-janjinya,” ungkapnya.
Lalu juga menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah yang akan melakukan sertifikasi terhadap lebih dari 600 ribu guru pada tahun ini. Ia berharap proses sertifikasi bisa dipermudah, namun tetap menjaga kualitas dan kompetensi guru.
“Kami minta proses sertifikasi ini dipermudah, jangan guru malah disibukkan dengan urusan administrasi,” pungkasnya.