TajukNasional Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja kembali dari kunjungan kenegaraan ke enam negara dan membawa kabar menggembirakan: komitmen investasi senilai 18,57 miliar dolar AS atau sekitar Rp294 triliun.
Hal ini disambut positif oleh Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang menilai capaian tersebut sebagai langkah besar dalam mendorong perekonomian nasional.
“Insya Allah itu sesuatu yang membuat optimisme kita sebagai bangsa,” ungkap Muzani saat ditemui di Kantor Pusat Baznas, Jakarta, Senin (25/11).
Dia menekankan bahwa hasil kunjungan ini tidak hanya menunjukkan hubungan diplomatik yang kuat, tetapi juga membuka peluang bagi investasi di berbagai sektor strategis Indonesia.
Beberapa capaian signifikan Prabowo selama perjalanannya adalah komitmen investasi dengan negara-negara besar. Di China, Indonesia mendapatkan komitmen senilai 10 miliar dolar AS atau Rp158 triliun, yang melibatkan 20 perusahaan dari kedua negara di sektor manufaktur, kesehatan, hilirisasi, ketahanan pangan, dan keuangan.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Prabowo berhasil mempercepat implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) yang didanai sebesar 20 miliar dolar AS.
Selain itu, kedua negara juga sepakat memperdalam kerja sama di bidang rantai pasok mineral dan kebijakan ekonomi yang berbasis pada hak asasi manusia.
Di Peru, pertemuan dengan Presiden Dina Boluarte menghasilkan MoU bebas visa dan kerja sama ekonomi yang lebih erat.
Kunjungan ke Brasil dan Inggris juga menghasilkan komitmen investasi besar, masing-masing sebesar Rp44,4 triliun dan Rp135,15 triliun di sektor energi, teknologi, dan infrastruktur.
Prabowo juga mempererat hubungan dengan Uni Emirat Arab melalui kesepakatan di bidang energi dan pariwisata, serta belajar dari pengalaman UEA dalam mengelola Sovereign Wealth Fund, INA.