TajukNasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) akan menggelar debat perdana untuk Pemilihan Gubernur Jatim 2024 di Graha Unesa, Surabaya, pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Menariknya, KPU mewajibkan semua pasangan calon (paslon) untuk mengenakan pakaian adat khas Jawa Timur selama acara tersebut.
Komisioner KPU Jatim Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Nur Salam, menjelaskan bahwa keharusan berpakaian adat ini bertujuan untuk menyoroti tema budaya dalam debat.
“Di debat pertama ada sub tema bicara soal budaya, dan kami ingin semua pihak, termasuk KPU Jatim, ikut mengenakan pakaian adat,” ujarnya.
Keberagaman budaya di Jatim, menurut Nur Salam, adalah aspek yang layak mendapat perhatian khusus. Langkah ini diharapkan bisa melestarikan budaya lokal sekaligus memberikan penghormatan terhadap keanekaragaman yang ada.
“Jatim memiliki banyak kultur yang unik, dan kami ingin mengintegrasikannya dalam debat ini,” tambahnya.
Debat perdana ini akan terdiri dari enam segmen, dimulai dengan penyampaian visi dan misi dari ketiga paslon. Segmen kedua dan ketiga akan menjadi momen pendalaman visi dan misi, sementara segmen keempat dan kelima akan mempertemukan paslon untuk saling bertanya. Segmen penutup akan diisi dengan pernyataan akhir dari masing-masing paslon.
Tema besar debat kali ini adalah “Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur.”
Nur Salam mengungkapkan bahwa fokus akan diberikan pada masalah kebutuhan dasar masyarakat, termasuk isu kesejahteraan, kemiskinan, dan sumber daya manusia.
Dengan tema yang diusung, diharapkan debat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai visi para calon dalam mengatasi isu-isu penting di Jatim.