Rabu, 12 Maret, 2025

AHY Tegaskan Demokrat Tidak Keberatan PDIP Bergabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran

TajukNasional Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa Partai Demokrat tidak merasa keberatan atas kemungkinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. AHY menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.

“Saya sendiri tidak punya perasaan lain-lain karena kami hanya fokus pada upaya menjalankan peran,” kata AHY saat ditemui di kompleks gedung DPR, Kamis, 10 Oktober 2024. Pernyataan ini menandakan sikap Demokrat yang terbuka terhadap dinamika politik pasca Pilpres 2024.

Lebih lanjut, AHY menyampaikan bahwa bergabungnya PDIP ke dalam koalisi adalah wewenang Prabowo sebagai presiden terpilih. Dia menyebutkan bahwa hanya Prabowo yang mengetahui keputusan terbaik untuk mewujudkan visi dan misinya dalam memimpin Indonesia. “Kami menyerahkan semuanya kepada presiden terpilih,” ujar AHY, menegaskan bahwa Demokrat akan menerima dan menjalankan peran apapun yang diberikan dalam pemerintahan mendatang.

Partai Demokrat, menurut AHY, telah berkomitmen penuh mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sejak keputusan partai untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024. “Karena sejak awal kami ingin berjuang bersama-sama dan alhamdulillah menang. Setelah itu kami akan mengisi sekaligus menjalankan peran yang baik juga bersama-sama,” tambahnya.

Terkait sinyal dari PDIP untuk bergabung dalam koalisi, sejumlah elit PDIP telah memberi petunjuk bahwa partai mereka siap bekerja sama dengan Prabowo. Bahkan, disebutkan bahwa Prabowo telah menyiapkan dua posisi menteri atau setingkat menteri untuk PDIP. Menurut informasi dari dua petinggi PDIP dan Partai Gerindra, kursi tersebut akan diberikan kepada Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan, dan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas.

Budi Gunawan diketahui memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, karena ia pernah menjadi ajudan saat Megawati menjabat sebagai presiden. Sementara itu, Abdullah Azwar Anas merupakan kader PDIP yang berpengalaman dalam pemerintahan. Keduanya disebut-sebut akan ditarik oleh Prabowo sebagai menteri profesional, dengan harapan membangun hubungan yang solid antara pemerintahan Prabowo dan PDIP.

Meski demikian, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak secara langsung membenarkan atau membantah kabar ini. Ia hanya berharap bahwa Prabowo bisa membentuk kabinet yang efektif dan dapat membangkitkan optimisme publik. “Kabinet bisa menjawab tantangan ke depan,” kata Hasto dalam wawancara yang dimuat majalah Tempo pada Senin, 23 September 2024.

Sampai saat ini, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, belum memberikan pernyataan resmi mengenai posisi partainya terhadap pemerintahan Prabowo yang akan datang. Meskipun demikian, komunikasi antara PDIP dan kubu Prabowo telah terjalin, terutama melalui putri Megawati, Puan Maharani, dan Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini