TajukNasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), secara resmi membuka Konferensi Internasional Penilaian Dampak Sosial di Hotel Ritz-Carlton Jakarta pada Selasa, 17 September 2024. Acara ini berfokus pada tema “Implementing Better Land Acquisition in Challenging Tenurial Settings: Balancing Acceleration, Certainty, and Fairness”, dengan penekanan pada pentingnya pendekatan keadilan dalam pengadaan tanah.
Dalam sambutannya, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan bahwa pengadaan tanah harus dilakukan dengan pendekatan yang humanis, progresif, dan adil. “Dalam prosesnya kita harus ingat bahwa Pengadaan Tanah tidak boleh menyakiti siapa pun. Kepedulian terhadap kelompok rentan dalam Pengadaan Tanah diharapkan tidak hanya dicerminkan melalui pemberian ganti rugi yang adil secara nominal, tetapi bagaimana memastikan mereka menjadi bagian dari pembangunan dan tidak menjadi kelompok yang terpinggirkan akibat Pengadaan Tanah. No one left behind,” ujar AHY Rabu, 18 September 2024.
Konferensi ini merupakan kesempatan penting bagi para ahli dan delegasi dari berbagai negara untuk mendiskusikan kebijakan terkait pengadaan tanah di Indonesia. AHY berharap diskusi yang dihasilkan dari konferensi ini dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum, khususnya bagi Masyarakat Hukum Adat, petani kecil, masyarakat miskin perkotaan, dan kelompok rentan lainnya.
Carolyn Turk, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, turut menegaskan komitmen Bank Dunia dalam mendukung upaya Kementerian ATR/BPN dalam memperkuat penilaian dampak sosial, terutama dalam proses pengadaan tanah.
Deputy Head of Mission dari Delegasi Uni Eropa, Stéphane Mechati, juga mengapresiasi konferensi ini sebagai platform penting untuk berbagi wawasan dalam menangani isu-isu pembangunan. “Pengalaman yang akan dibagikan oleh delegasi dari berbagai negara hari ini dapat menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana penilaian dampak sosial yang mendukung pembangunan dan kohesi sosial,” ujarnya.
Konferensi ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai lembaga internasional seperti World Bank, Asian Development Bank, KfW Development Bank, serta perwakilan pemerintah dari berbagai negara seperti Australia, Kanada, Kenya, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Selain itu, turut hadir sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN, serta Kepala Kantor Wilayah BPN dari berbagai provinsi.
Acara ini merupakan bagian dari kerjasama Kementerian ATR/BPN dengan World Bank, KfW Development Bank, dan Uni Eropa, yang sejak 2022 telah memulai penilaian dampak sosial terkait pengadaan tanah.