TajukNasional – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa kementeriannya secara rutin mengupdate keamanan data server mereka. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi pembobolan perangkat elektronik di Kementerian ATR/BPN.
Dalam era transformasi digital yang kini diterapkan di seluruh dunia untuk memudahkan berbagai aspek kehidupan, Kementerian ATR/BPN juga telah mengadopsi teknologi digital. AHY menyatakan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien.
“Ini bukan hanya untuk mengikuti tren, tapi ini adalah kebutuhan. Dari sistem konvensional ke elektronik dengan sistem digital, proses pengurusan tanah akan sangat memudahkan masyarakat,” tegas AHY saat ditemui di Gedung Gradika Bhakti Praja, Jumat (12/7/2024).
Menanggapi berbagai kasus pembobolan keamanan data yang viral belakangan ini, Menteri AHY menekankan bahwa pihaknya telah mengambil langkah antisipatif. Secara rutin, ia menginstruksikan jajarannya untuk terus memperbarui server dan program yang ada agar tetap aman dan terkini.
“Kebetulan data kami belum terintegrasi dengan sistem PDNS kemarin. Sehingga masih dikelola secara mandiri, tapi itu kami jadikan sebagai pembelajaran berharga,” ujarnya.
AHY mengakui bahwa semua sistem digital memiliki kerentanan terhadap serangan siber, dan ancaman ini bisa menghantui siapa saja, termasuk pemerintah. Oleh karena itu, kementeriannya telah mengambil langkah-langkah taktis untuk meningkatkan keamanan siber, dengan pengawasan langsung dari dirinya hingga ke tingkat wilayah.
“Semua sistem yang sifatnya digital memiliki kerentanan dan ancaman dari serangan siber, ini menghantui siapapun, tidak hanya pemerintah. Maka kami tingkatkan keamanan siber ini dengan langkah taktis dan saya kontrol langsung, hingga ditingkat wilayah,” kata AHY.
Langkah-langkah yang diambil Kementerian ATR/BPN mencakup penguatan firewall, enkripsi data, dan pelatihan berkelanjutan bagi staf mengenai praktik keamanan siber terbaik. Selain itu, kementerian juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pakar keamanan siber dan lembaga terkait, untuk memastikan bahwa sistem mereka tetap aman dan terlindungi dari ancaman yang terus berkembang.
Transformasi digital yang diterapkan oleh Kementerian ATR/BPN tidak hanya berfokus pada keamanan, tetapi juga pada peningkatan efisiensi dan transparansi layanan. Dengan sistem yang semakin terintegrasi dan aman, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dalam pengurusan tanah dan layanan lainnya yang disediakan oleh kementerian.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan keamanan dan efisiensi, Kementerian ATR/BPN juga membuka saluran komunikasi bagi masyarakat untuk melaporkan setiap indikasi kebocoran data atau masalah keamanan lainnya. Dengan demikian, kementerian dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut dan menjaga kepercayaan publik.
Dengan komitmen yang kuat dari AHY dan jajarannya, Kementerian ATR/BPN berupaya untuk menjadi contoh dalam hal keamanan data dan pelayanan publik yang responsif dan inovatif. Transformasi digital yang mereka lakukan diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakan layanan mereka.