TajukPolitik – Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat sipil, menggelar aksi solidaritas untuk Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J di depan Plaza Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Senin malam (8/8)
Aksi tersebut bertajuk “Keadilan untuk Joshua! Aksi menyalakan 3000 lilin dan doa bersama mengenang kematian Brigadir J”.
Pantauan, ratusan massa menyalakan lilin dan doa bersama. Kemudian dilanjut orasi dari para tokoh hingga aktivis senior dan perwakilan pemuda batak bersatu.
Turut hadir sejumlah tokoh nasional dan aktivis senior yang ikut dalam aksi solidaritas tersebut. Antara lain Irma Hutabarat, Ketua Umum PGK Bursah Zarnubi, Wakil Ketua Umum Pemuda Batak Bersatu Rihat Hutabarat.
Dalam orasinya, Irma Hutabarat turut berduka atas meninggalnya Brigadir J yang dinilainya penuh kejanggalan.
Ia berharap Polri dapat mengusut tuntas secara terbuka dan transparan kasus tersebut. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak dapat mengawal kasus kematian Brigadir J.
“Siap kawal?” tegas Irma Hutabarat.
“Siap,” jawab ratusan massa secara serempak.
4 polisi dari 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo ternyata diduga menghilangkan alat bukti tewasnya Brigadir Joshua.
Karena itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan 4 polisi tersebut ditempatkan di isolasi khusus sampai 30 hari ke depan.
Itu agar pemeriksaan 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo, termasuk 4 polisi tersebut bisa dilakukan pemeriksaan lebih lajut.
Sayangnya, Sigit tak mengungkap lebih detil identitas empat polisi hilangkan alat bukti tewasnya Brigadir Joshua.
Kapolri hanya menyebutkan 4 polisi tersebut merupakan bagian dari 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo.
“Malam ini ada 4 orang yang kita tempatkan di tempat khusus selama 30 hari,” kata Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).
Sigit juga tak menjelaskan secara detail tempat penahanan 4 personel polisi tersebut.
Ia mengatakan, akan memeriksa lebih lanjut terkait dengan empat anggota polisi yang diduga menghilangkan alat bukti kematian Brigadir Joshua.
“Nanti akan diputuskan yang jelas pemeriksaan masih berlanjut,” ungkapnya.
“Namun demikian, hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa mengambil, siapa menyimpan, semuanya nanti akan kita buka pada saat prosesnya tuntas,” lanjutnya.
Sementara untuk 21 anggota polisi lainnya yang sempat diperiksa Irsus akan diproses secara kode etik.
Itu Jika nantinya terbukti terlibat dalam rangkaian kematian Brigadir Joshua, maka, proses pidana akan dilakukan.
“Sisanya akan kita proses sesuai dengan keputusan dari timsus apakah masuk pidana atau masuk etik,” tutur Kapolri.
Kapolri tampak marah besar kepada 25 polisi olah TKP rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo karena tidak profesional dan tidak transparan.
“25 personel tidak profesional dalam penanganan olah TKP, menghambat penyidikan,” sebutnya.
Kapolri menyebutkan, telah memeriksa 25 personel kepolisian tersebut untuk diminta keterangan.
“Inspektorat Khusus (Irsus) telah memeriksa 25 personel anggota yang tidak profesional,” ungkapnya.
Padahal olah TKP itu dilakukan, lanjut Sigir, agar semua proses penyelidikan kematian Brigadir Joshua segera rampung.
Sehingga, kasus kematian Brigadir Joshua cepat terungkap secara terang benderang ke publik.
“Ini membuat hambatan dalam hal penanganan TKP penyidikan yang tentunya kita ingin berjalan dengan baik,” tutur Kapolri.