TajukPolitik – Merasa kecewa dengan Partai Golkar, calon Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Asep Ihsan, pindah haluan menjadi kader Partai Demokrat.
Asep Ihsan merupakan calon PAW Anggota DPRD Kabupaten Bandung setelah salah seorang anggota DPRD setempat meninggal dunia tahun lalu.
Dengan 6.000 suara yang diraih pada Pileg 2019, Asep Ihsan seharusnya langsung direkomendasi oleh Partai Golkar menggantikan Neneng Hadiani yang meninggal dunia tahun lalu.
Namun setahun berlalu, Asep Ihsan tidak juga direkomendasikan oleh Partai Golkar menjadi PAW Neneng dengan berbagai alasan.
“Mereka (DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung) tidak memberi kepastian,” ujar Asep Ihsan saat menerima kartu Anggota Partai Demokrat, di Ciparay, Kamis, 4 Agustus 2022.
Padahal, kata Asep, pada Pileg 2019 dirinya tidak berniat menjadi Caleg, namun justru pengurus partai Golkar yang menawarkan.
“Jelas kecewa. Makanya saya mengundurkan diri dan masuk ke Partai Demokrat,” katanya.
Asep mengatakan, selama setahun dalam ketidakpastian, dirinya banyak ditawari oleh sejumlah partai. Namun pilihannya jatuh kepada Partai Demokrat.
Kartu anggota dan baju almamater pun langsung diberikan oleh Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Jawa Barat, Dede Yusuf Macan Efendi.
“Kami merasa terhormat dengan masuknya Asep Ihsan. Beliau adalah tokoh besar di Kabupaten Bandung,” ujat Dede.
Masuk menjadi anggota partai Demokrat, Asep Ihsan langsung menduduki posisi Bendahara DPC.
Asep Ikhsan merasa partai ini lebih memberikan kenyamanan untuk berlabuh dan menyalurkan hasrat politiknya. Ia juga menilai Partai Demokrat merupakan partai yang relatif stabil, termasuk saat melewati suhu politik yang panas menjelang 2024.
Sebagai PAW Partai Golkar dari Dapil 6 Kabupaten Bandung Asep Ikhsan sudah mendapat rekomendasi dari Ketum Partai Golkar untuk dilantik, sejak Maret 2022 lalu. Namun dinamika yang terjadi di DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, membuat waktu pelantikannya tidak jelas.