Tajukpolitik – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan Partai Demokrat tidak mematok jumlah menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
AHY menyebut Demokrat fokus untuk mempersiapkan diri membantu pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Penyerahan Sertipikat Elektronik Aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Selasa (2/4).
AHY mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan oleh Prabowo kepada Demokrat untuk mengusung nama menteri merupakan hal yang telah dinantikan partai tersebut selama sembilan tahun sejak 2014.
“Tentu kami keluarga Demokrat ingin mempersiapkan diri, karena ini yang kami tunggu sembilan tahun terakhir. Ketika kami berada di luar pemerintahan, kapan saatnya Demokrat bisa kembali diperankan dalam pemerintahan nasional, itulah yang menjadi semangat kami,” ujar AHY.
Mengenai kursi menteri, AHY menegaskan tak akan bersikap seperti partai lain yang telah mematok jumlah kursi. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo dengan alasan tak ingin mengganggu pikirannya dalam proses transisi jabatan.
“Saya sampaikan beberapa saat lalu, kami tidak ingin mengganggu pikiran Pak Prabowo dengan hal lain. Kita ingin memberikan support, termasuk melalui usulan melalui hal-hal yang perlu kita prioritaskan dalam pembangunan lima tahun ke depan,” kata dia.
AHY hanya bisa menjamin bahwa kader yang memenuhi kualifikasi yang akan diberi jabatan menteri.
“Yang jelas apa yang beliau sampaikan yaitu Pak Prabowo kepada saya, tolong disiapkan kader-kader yang bagus, yang baik, yang punya kapasitas juga untuk membantu pemerintahan ke depan,” tutur AHY.
AHY menerangkan, selama di luar pemerintahan alias oposisi dirinya dan Demokrat mengalami kesulitan dalam bergerak. Menurutnya, menjadi bagian dari kekuasaan dapat memudahkan saat bekerja membantu masyarakat, terutama konstituen yang telah memilih partainya.
“Kita ingin berbuat dengan lebih konkret, lebih nyata. Karena melalui pemerintahan eksekutif kita bisa memperjuangkan secara lebih nyata segala aspirasi rakyat,” ujar AHY.
Dirinya juga berseloroh bahwa posisinya sebagai Menteri ATR/BPN menjadi jalan cepat untuk masuk kabinet sebelum Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik. Menurutnya, hal itu menjadi kesempatan untuk dirinya dan Demokrat dalam proses transisi pemerintahan.
“Tentu ini menjadi kesempatan yang sangat baik, karena artinya Demokrat dilibatkan dalam sebuah masa yang penting, sebuah transisi kepemimpinan nasional,” jelas AHY.