TajukPolitik – Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, bahwa agenda pemberantasan mafia tanah merupakan prioritas.
Menurut dia, mafia tanah tak hanya berdampak negatif kepada masyarakat, namun juga merugikan negara.
Hal tersebut diungkapkannya saat menggelar Rapat Pra Ops Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan pada Senin, (4 /3) yang beragendakan untuk pengkajian awal sekaligus penentuan target operasi kasus sengketa dan konflik pertanahan di tahun 2024.
“Jaringan mafia tanah ini dapat berdampak serius kepada perekonomian kita. Butuh keseriusan kita untuk membentuk ekosistem yang ramah untuk semua,” ujar AHY.
Pada kesempatan itu, AHY menyebutkan bahwa salah satu cara mencapai ekosistem ekonomi yang ramah bagi semua pihak yakni melalui pemberian kepastian hukum bagi masyarakat.
Dia pun turut menyinggung kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dan Satgas-Anti Mafia Tanah bersama dengan aparat penegak hukum (APH) seperti Kejaksaan Agung dan Polri.
AHY menegaskan pemberantasan mafia tanah akan menimbulkan iklim investasi.
“Jangan sampai investor tidak punya keyakinan dalam berinvestasi karena adanya mafia tanah di sana-sini. Semoga Satgas Anti Mafia Tanah ini dapat bergerak cepat dan progresif,” tegasnya.
AHY juga mengklaim, bahwa pada tahun 2023 terdapat 86 target yang berhasil diproses meski sebelumnya hanya ada 61 target operasi.
Dengan demikian, jelas AHY, kementerian yang ia pimpin itu berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara senilai lebih dari Rp11 triliun.
Sementara itu, Ketua Satgas-Anti Mafia Tanah sekaligus Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan,
Arif Rachman mengungkapkan, strategi yang digunakan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah tindak pidana pertanahan, yakni integrasi hexagonal.
“Konsep integrasi hexagonal ini mengedepankan koordinasi, kolaborasi, serta sinergi bersama empat pilar, seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya,” ucap Arif.
Arif menyampaikan, bahwa target operasi yang direncanakan untuk tahun 2024 adalah 66 target operasi.
Namun, berdasarkan data yang ada, para peserta Pra Ops saat ini telah mengantongi sebanyak 99 target operasi.
“Dari 99 target operasi ini akan kita analisis dan evaluasi kiranya berapa yang bisa dijadikan target operasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menyebutkan, bahwa selama lima tahun Satgas-Anti Mafia Tanah berdiri, operasi yang berhasil diselesaikan sudah melebihi target.
“Dari target 304 kasus, telah berhasil diselesaikan sebanyak 328 target operasi,” pungkasnya.