Tajukpolitik – Kepala Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief, mengungkap adanya kecurangan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan yang terjadi di Kecamatan Sukarame, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal tersebut disampaikan oleh Andi dalam unggahan di akun medos X pribadinya, @andiarief, Minggu (3/3).
Dengan dugaan kecurangan tersebut, berarati saat ini telah banyak isu kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) terus bergulir. Mulai dari sebelum pemilihan hingga setelah pemilihan.
“Ada-ada aja upaya curang Pileg,” tulis Andi.
Hal itu terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
Modusnya adalah listrik padam saat rekapitulasi suara di salah satu kecamatan.
“Saat rekapitulasi jam 12 tadi malam di Kecamatan Sukarame, Palembang tiba-tiba mati lampu, saksi diminta pulang,” kata Andi.
Namun hal janggal terjadi. Saat saksi kembali ke lokasi rekapitulasi suara, suara salah satu partai tiba-tiba naik.
“Jam 6 pagi suara partai tertentu naik dari 21 ribu menjadi 27 ribu,” ungkap Andi.
Ia pun meminta penyelenggara Pemilihan Umum menyelesaikan hal tersebut.
“KPU mohon selesaikan ini,” tutup Andi.
Untuk diketahui, sejumlah kader Partai Demokrat mendatangi lokasi rekapitulasi perolehan suara tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sukarame Palembang, Minggu (3/3).
Kehadiran massa ini untuk melakukan pengawalan proses rekapitulasi perolehan suara, khususnya untuk suara DPR RI Partai Demokrat, yang diduga ada ‘penggelembungan’ suara caleg tertentu dari partai lain.
“Jadi berdasarkan informasi yang kami terima, pada saat selesai perhitungan suara DPR RI di kecamatan Sukarame semalam, bahwasanya total suara itu adalah sebesar 22.742. Nah, kalau saya nggak salah itu tadi pagi kita mendapatkan informasi, bahwasanya salah satu peserta para Pemilu itu mendapatkan suara dari 27 22.000,” kata Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Wahyu Sanjaya, ketika berada di lokasi, Minggu (3/3).
“Nah kemudian yang menjadi lebih lucunya lagi tadi siang melonjak lagi menjadi 28.720 ada kenaikan sekitar 1.000 lagi, padahal proses perhitungan seperti yang kita ketahui semalam sudah berakhir untuk DPR RI dan sekarang sedang berlangsung perhitungan kepala provinsi dan kota,” tambah Wahyu.