TajukPolitik – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman merasa heran dengan pihak-pihak yang bersuara lantang menyoroti cawe-cawe penguasa baru-baru ini, termasuk guru besar dan kaum intelektual.
Sedangkan dulu, mereka seolah cenderung seperti menikmati kekuasaan.
Hal itu disampaikan Benny K Harman dalam kicauannya di akun media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal Twitter @BennyKHarmanID dikutip Selasa malam (6/2).
“Ketika kami teriak lantang soal cawe-cawe penguasa yang berpotensi merusak demokrasi dan merendahkan harkat dan martabat bangsa, tak sedikit guru besar dan kaum intelektual di negeri ini yang malah menertawakan kami dengan riang gembira. Mereka tak puas menghina lalu membuli kami habis-habisan,” kata Benny.
“Lebih dungu lagi ada orang yang ngaku intelektual membenarkan cawe-cawe penguasa itu demi kebaikan bangsa,” imbuhnya.
Menurut Benny, pihak-pihak tersebut terkesan menjijikkan karena baru-baru ini menyuarakan hal yang dianggap merusak tatanan demokrasi dan harkat martabat bangsa. Padahal, mereka di masa lalu justru mengelu-elukan penguasa.
“Sekarang para guru besar dan kaum cerdik cendekia yang di masa lalu menyembah penguasa itu perlahan mulai ramai-ramai mengutuk penguasa yang mereka sembah, sikap yang menjijikkan dan memalukan,” kata Anggota Komisi III DPR RI fraksi Demokrat ini.
Benny menyebut, pihak-pihak tersebut seperti sedang mabuk kekuasaan dalam terowongan gelap dan baru sekarang menemukan cahaya, mulai melihat realitas kekuasaan yang sebenarnya.
“Sadarlah wahai yang mengaku diri kaum intelektual! Rakyat monitor!” pungkasnya.
Seperti diketahui sekrang ini marak para akademisi, guru besar, dan kaum intelektula mengatasnamakan kampus mereka membuat petisi tentang cawe-cawe Presiden Jokowi terhadap Pilpres 2024.
Namun banyak yang beranggapan aksi tersebut diorkestrasi oleh pihak tertentu lantaran baru melakukan aksi menjelang pemilihan.