Tajukpolitik – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Bergerak 1912 mengkritik calon presiden (capres) Anies Baswedan karena dianggap tidak memiliki pendirian yang jelas dalam berpolitik.
Hal tersebut ditegaskan oleh Dewan Pengarah Nasional Bergerak 1912, Dzulfikar Ahmad Tawalla, di Jakarta, Jumat (5/1).
Dzulfikar menyebut Anies adalah sosok yang ambisius, selalu berusaha mendekati penguasa dan tokoh-tokoh yang memiliki kuasa untuk kepentingan politiknya sendiri.
“Kami sebagai Angkatan Muda Muhammadiyah selalu mengutamakan kepentingan umat dan bangsa di atas segalanya. Dukungan kami tidak hanya terpaku pada latar belakang politik seseorang, melainkan pada kemampuan dan integritasnya untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat,” jelas Dzulfikar, Jumat (5/1).
Dzulfikar menuturkan Anies pernah mendekati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat pada 2013. Namun, akhirnya gagal.
Kemudian, lanjut Dzulfikar, Anies mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan kursi menteri. Akhirnya, Anies menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014, meski akhirnya diberhentikan Jokowi pada 2016.
Tak berhenti di situ, Anies kemudian mendekati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pada 2017, Anies diusung Prabowo untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dan akhirnya bertarung dengan Prabowo pada Pilpres 2024.
Oleh karena itu, Dzulfikar mengimbau masyarakat, khususnya AMM, tidak mendukung capres yang tidak memiliki integritas dan inkonsistensi dalam berpolitik.
Sebab, tegas Dzulfikar, bukan tidak mungkin Anies meninggalkan tokoh yang mengusungnya demi kepentingan politik diri sendiri.
“Dukungan AMM tidak semata-mata didasarkan pada afiliasi politik, melainkan juga pada integritas dan konsistensi pemimpin,” pungkas Dzulfikar.
Adapun, dalam kontestasi Pilpres mendatang, Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Mereka diusung oleh Koalisi Perubahan dengan komposisi adalah Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).