TajukPolitik – Jelang Pilpres 2024, Pengamat Politik Emrus Sihombing menyarankan agar PDIP segera mendeklarasikan Puan Maharani sebagai Capres 2024.
Menurutnya, hal tersebut sangat penting agar publik bisa berdiskusi terkait apa yang ditawarkan Puan demi masa depan bangsa.
“Tidak ada salahnya PDIP mendeklarasikan Puan di depan publik. Jangan lama-lama,” ujar Emrus saat dihubungi, Kamis, (28/7/2022).
Emrus mengatakan salah satu keuntungan yang didapat Puan setelah dideklarasikan PDIP, yakni banyaknya waktu mempersiapkan diri sebagai capres.
“Puan mendapat banyak waktu untuk mendengar dan menyerap persoalan di masyarakat. Selain itu, dia juga punya waktu menyelesaikan permasalahan tersebut,” ucap Emrus.
Oleh sebab itu, dirinya meminta PDIP mendeklarasikan Puan sebagai capres dan tidak menyia-nyiakan waktu.
“Selain itu, keuntungan juga diberikan kepada rakyat. Publik bisa melihat rekam jejak dan rencana Puan ke depan agar bisa dievaluasi,” ucapnya.
Emrus menilai mendeklarasikan Puan sedini mungkin bukan hal yang keliru.
“Kalau perlu, 5 tahun sebelumnya diumumkan ke ruang publik supaya bisa dicek capres itu,” ujar Emrus.
Dengan demikian, menurutnya, Puan Maharani bisa bekerja lebih keras menyelesaikan persoalan sambil membangun kepercayaan masyarakat.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan partainya belum berbicara soal calon presiden (capres) yang akan diusung untuk Pilpres 2024.
Dalam keterangan tertulisnya, Hasto mengatakan konsentrasi utama PDI Perjuangan saat ini bukanlah membahas soal capres. Melainkan bagaimana mengerahkan energi membantu rakyat.
“Bagi PDI Perjuangan, yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi. Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan Pemilu,” kata Hasto.
Di satu sisi, sikap PDI Perjuangan itu dinilai sebagai sikap belum ingin menjalin kerja sama atau koalisi. Di sisi lain, ada juga pihak yang menyalahartikan makna koalisi tunggal.
“Sekali lagi, kita jangan buang energi. Bagi PDI Perjuangan, skala prioritas memperbaiki ekonomi rakyat. Apalagi kita baru menghadapi pandemi COVID-19 yang membutuhkan perhatian besar agar kita bisa segera bangkit,” kata Hasto usai memberikan kuliah umum tentang Geopolitik Soekarno di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis 28 Juli 2022.
Pada waktunya, katanya, akan tiba saatnya PDI Perjuangan membahas soal capres dan koalisi. Dia mencontohkan dukungan PDI Perjuangan tidak pernah kendor dalam mendorong keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Karena keberlangsungan pemerintahan itu kan sangat penting,” tambahnya.
Dia menjelaskan pembicaraan soal capres terkait dengan pentingnya menangkap harapan masyarakat.
Sehingga, sebelum capres ditetapkan, diperlukan pemikiran serta perenungan mendalam soal sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia dan rakyatnya.
“Harus diingat, presiden dan wakil presiden itu harus didukung oleh satu konsepsi tentang pembangunan masa depan seperti apa, jadi tidak sekadar bicara capresnya. Bagaimana pemimpin yang bekerja dengan ideologi, yang memberikan direction atau arah, yang bekerja dengan platform, dan keberpihakan kepada kepada kepentingan masyarakat luas,” ujarnya