TajukPolitik – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan partainya tak akan menarik dukungan untuk calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Partai Demokrat kata dia akan setia dan terus bersama Prabowo.
“Pak Prabowo tidak sendirian, Partai Demokrat akan terus bersama Pak Prabowo,” kata SBY di acara konsolidasi pemenangan Prabowo dan Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, Senin, (20/11).
SBY meyakini Prabowo bersama calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan Pilpres 2024. Terlebih, Prabowo kata dia memiliki wawasan dan pengetahuan yang kuat tentang manajemen dan kepemimpinan nasional.
Prabowo juga dinilai sangat mengerti perkembangan dan dinamika internasional, termasuk peluang dan tantangan bangsa Indonesia ke depan.
“Penilaian saya, Prabowo Subianto sangat mengerti agenda utama bagi Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, kesejahteraan rakyat, dalam bidang hukum dan keadilan, demokrasi, kebebasan dan kesetaraan, dalam hubungan internasional termasuk geopolitik dan tentang lingkungan hidup,” ungkapnya.
“Apa yang saya testimonikan tentang sosok Prabowo Subianto, sahabat saya, capres yang diusung Partai Demokrat, maka dengan memohon ridho Allah, saya memberikan dukungan penuh kepada Bapak Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden dan insya Allah menjadi presiden Republik Indonesia,” sambung SBY.
Ribuan kader Partai Demokrat memenuhi Hotel Aston Madiun menyambut kedatangan Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto yang menghadiri acara Konsolidasi Pemenangan Capres Prabowo Subianto bersama Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, Senin sore (20/11).
“Prabowo-Gibran menang. Prabowo-Gibran menang. Prabowo dan Gibran menang satu putaran,” teriakan yel-yel para kader menyambut.
Kehadiran Prabowo di lokasi disambut langsung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Fraksi DPR RI Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.
