Jumat, 22 November, 2024

Survei Populi Center 54,7 % Pemilih Berusia 35 Tahun Pilih Pasangan Prabowo-Gibran

TajukPolitik – Survei terbaru yang digelar lembaga Populi Center menunjukkan adanya trend kenaikan suara Prabowo Subianto di pilpres 2024 mendatang. Berdasarkan survei yang digelar pada 29 Oktober – 5 November 2023, dalam simulasi tiga pasangan capres nama Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka berada di urutan pertama dengan suara 43,1 %.

Dari survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 1.200 responden itu, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di urutan kedua dengan suara 23%. Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih 22,3%. Pada survei itu terdapat 10% responden yang belum menentukan pilihan dan 1,6% tidak menjawab.

Manager Public Opinion Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi pendongkrak naiknya suara Prabowo – Gibran. Menurut Hartanto terdapat terdapat pergeseran yang cukup signifikan dari pemilih pemula berusia di bawah 35 tahun yang banyak memilih Prabowo.

“Pada data survei September lalu, Prabowo didukung oleh 39,4 %, sementara Ganjar Pranowo 36,3 %, dan Anies Baswedan 18,8 %. Namun ketika Prabowo-Gibran berpasangan, dukungan dari pemilih berusia di bawah 35 tahun meningkat menjadi 54,7 %, sedangkan dukungan terhadap pasangan Ganjar – Mahfud turun drastis menjadi 15,3 %, dan Anies – Muhaimin menjadi 19,1 %,” ujar Hartanto seperti dikutip Jumat (10/11).

Lebih jauh ia mengatakan elektabilitas terbuka Prabowo Subianto mengalami peningkatan cukup tinggi dari 26,8 persen pada September menjadi 35,1 persen di bulan November. Pada top of mind cawapres, nama Gibran mengalami peningkatan elektabilitas yang cukup tinggi, yakni dari 1,5 % di bulan September menjadi 25,9 % di November awal.

Survei Populi Center juga menunjukkan terjadinya kenaikan dukungan untuk Prabowo dari pemilih di Pulau Jawa. Pada September lalu suara Prabowo di Pulau Jawa hanya 31,7 % naik menjadi 40 % setelah berpasangan dengan Gibran. Dari segi agama kenaikan dukungan untuk Prabowo tercatat datang dari pemilih Protestan yaitu 29,2 % pada September naik menjadi 46,3% pada November awal.

Dukungan pemilih yang berafiliasi dengan NU terhadap Prabowo juga meningkat dari 40,8 % pada September, menjadi 45,6 persen. Sementara yang cukup signifikan berasal dari pemilih yang berafiliasi dengan Muhammadiyah dari 38,9 % pada September menjadi 57,9 % pada November.

“Prabowo juga mendapat dukungan dari pemilih Jokowi Ma’ruf Amin di pilpres 2019 dari 32 % pada September menjadi 38,6 % pada November,” ujar Hartanto.

Tren Elektabilitas Anies dan Ganjar

Seiring dengan peningkatan suara Prabowo, Populi Center menemukan terdapat tren berkebalikan yang diperoleh pasangan Ganjar – Mahfud. Hartanto mengatakan suara Ganjar – Mahfud dalam dua bulan terakhir turun di Pulau Jawa.

Dari basis agama, suara pasangan yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga turun di kalangan pemilih protestan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

“Dukungan terhadap Ganjar Pranowo mengalami penurunan di wilayah Jawa bagian tengah/timur (Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), dari yang semula 53,1 % menjadi 35,4 %.”

Di sisi lain survei Populi Center menunjukkan adanya tren kenaikan suara untuk pasangan Anies – Muhaimin. Elektabilitas terbuka Anies Baswedan pada beberapa survei sebelumnya rata-rata di kisaran 18 persen naik menjadi 22,3 % pada November. Naiknya tren suara Anies menurut Hartanto didukung oleh soliditas suara partai pendukung.

Berdasarkan temuan survei suara pemilih PKS terhadap Anies Baswedan September sebesar 63,9 % naik menjadi 72,7 % paada November. Mengalami peningkatan pada survei ini menjadi 72,7 persen. Sementara dukungan pemilih PKB untuk Anies Baswedan juga naik dari 19,1 % menjadi 32,1 %.

“Dukungan meningkat dari pemilih Sumatera dari 28,4 % menjadi 36,8% pada November 2023,” ujar Hartanto.

Adapun Populi Center adalah lembaga nirlaba untuk pengkajian opini publik dan kebijakan publik yang berkedudukan di Jakarta. Populi berdiri sejak 6 Juni 2012 di bawah badan hukum Yayasan Populi Indonesia dan telah terlibat dalam survei pemilu sejak pemilu 2014.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini