Minggu, 9 Maret, 2025

Jelaskan Maksud Kartu Truf, Gerindra Tantang PDIP

Tajukpolitik – Partai Gerindra menantang PDIP terkait cerita soal kartu truf ketua umum partai pendukung Gibran Rakabuming sebagai bakal calon presiden (Bacawapres) dari Prabowo Subianto.

Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

“Kalau kemudian ada cerita bahwa mereka memilih Pak Prabowo dalam tekanan karena kartu truf nya dipegang, saya kira Mas Hasto harus menjelaskan partai mana, ketumnya apa, untuk kasus apa, siapa yang menekan siapa yang ditekan,” jelas Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Sebab, kata Muzani, perlu adanya bukti untuk memperkuat pernyataan dari Hasto tersebut. Menurutnya, para ketum parpol Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo dengan santai.

“Sebab dalam hukum di Indonesia kan berlaku orang yang menuduh harusnya dia membuktikan, karena yang saya tahu semua parpol yang mendukung Pak Prabowo itu orang yang merasa enjoy dengan suasana yang kita bangun,” ungkap dia.

“Karena Pak Prabowo ingin bahwa kebersamaan persatuan itu harus kita tunjukkan, bukan hanya sebagai sebuah tema yang kuat tetapi harus menjadi memberi message yang kuat kepada kita,” sambungnya.

Muzani mengatakan pihaknya juga tak pernah berprasangka kepada pihak lain. Namun, kata dia, pihaknya selalu menghargai parpol-parpol yang memilih tidak mendukung Prabowo.

“Kita juga tidak pernah berprasangka bahwa partai-partai yang tidak mendukung Pak Prabowo itu kemudian di dalam tekanan, dalam sebuah genggaman, ancaman, kita tidak pernah menganggap itu,” tuturnya.

Diketahui, PDIP mengkritik keras proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun mengaku dapat cerita soal kartu truf ketua umum partai politik (ketum parpol).

“Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan. Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10).

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini