TajukPolitik – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana meyakini relasi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya, saat ini sudah tak sama lagi.
Hal ini dapat dilihat dari sikap Megawati yang belakangan sudah mulai melontarkan sindiran, yang diduga kuat dialamatkan kepada Jokowi dan keluarganya, terutama pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
“Kita harus juga lihat ternyata Bu Mega hari ini ada pertemuan virtual, ada sinyal yang disampaikan Bu Mega terkait dengan loyalitas. Jadi dugaan saya kalau memang ini akhirnya jadi, Prabowo-Gibran, dugaan saya relasinya keluarganya pak Jokowi, kita ngomong keluarganya pak Jokowi, ada Bobby dan Gibran, itu akan berubah dengan PDIP,” kata Adit di Jakarta, dikutip Selasa (17/10).
Ia juga menyatakan bahwa menyindir menjadi salah satu gaya khas dari PDIP, ketika ada kadernya yang mulai menyimpang. “Iya memang gayanya PDIP begitu ya, dia pasti akan menyampaikan itu dengan cara orang Jawa, menyindir dengan cara yang halus gitu ya. Tapi dugaan saya akan ada perubahan relasi lah, dinamikanya begitu,” tutur Adit.
Adi mengatakan, pecahnya hubungan Jokowi dan Megawati akan bergantung pada keputusan Gibran ke depannya, terkait desas-desus pengusungan putra sulung Jokowi itu sebagai pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“Apakah Gibran mau menerima pinangannya dari Koalisi Indonesia Maju, terus sikap Gibrannya sendiri gimana, lalu pak Jokowi sendiri restunya bagaimana dan sebagainya,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati mengingatkan agar seluruh kadernya konsekuen dalam bersikap, seperti yang ditunjukkan dalam perbuatan Bapak Bangsa dan Proklamator, Soekarno. Maka itu, setiap kader PDIP diingatkan Megawati, sebaiknya tidak melirik-lirik kesana kemari atau mencari kesempatan berpindah partai.
“Makanya ibu meminta, kalian (kader PDIP) untuk konsekuen. Kalau sudah menjadi anggota partai, jangan melirik-lirik lagi untuk pindah partai. Itu tidak ada dedication of life-nya. Nah dengan demikian, maka kita benar-benar menjadi pejuang partai,” ujar Megawati secara virtual dalam rapat peresmian 27 gedung kantor partai baru, Senin (16/10/2023).
Menariknya, Gibran tidak hadir dalam acara peresmian kantor DPC PDIP Kota Solo. Padahal Ketua DPC FX Hadi Rudyatmo mengaku sudah mengirimkan undangan acara ke seluruh kader PDIP, termasuk Gibran.
“Sudah semua (diundang). Karena ini acara kita bersama, semua kader sudah diundang. Urusan datang atau tidak, urusan masing-masing,” kata FX Rudy di Solo, Jawa Tengah, Senin (16/10).