Tajukpolitik – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan PBNU tidak memiliki hubungan erat dengan partai politik (parpol) manapun. Gus Yahya mengaku menggangap semua parpol sama, tak ada yang dibeda-bedakan.
“Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat mas. Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama,” jelas Gus Yahya, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).
Gus Yahya menjawab isu soal ketidakeratan hubungan PBNU dengan PKB. Yahya lalu menjelaskan soal pembentukan PKB merupakan inisiasi dari masyarakat NU, namun setelah PKB berdiri, NU mempersilakan PKB berkompetisi sehat dengan partai-partai politik lainnya.
“Lah PKB kan dulunya yang membentuk PBNU, iya. Kenapa dulu PBNU membentuk PKB? Karena sejumlah warga yang jumlahnya cukup banyak tokoh-tokohnya meminta PBNU membuatkan partai,” katanya.
Gus Yahya menuturkan PBNU tak bisa ‘menyuapi’ PKB terus-menerus.
“Nah, sudah dibuatkan, ya sudah. PBNU ya tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini, silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional,” tutupnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan PKB dilahirkan oleh PBNU. Said mengatakan surat keputusan (SK) pendirian PKB itu juga ditandatangani langsung oleh Abdurrahman Wahid atau Gusdur yang kala itu menjadi Ketua Umum PBNU.
“PKB itu partai politik yang dilahirkan oleh PBNU,” kata Said Aqil kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/9).
Said mengatakan dirinya merupakan salah satu anggota tim lima yang dibentuk saat mendirikan PKB. Dia mengatakan sejarah pembentukan PKB yang dilahirkan oleh PBNU tak bisa dipungkiri.
“Jadi nggak bisa diingkari, nggak bisa dipungkiri, sejarah itu. PKB partai politik yang dilahirkan oleh PBNU,” ujarnya.