TajukPolitik – Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut salah satu keputusan dalam pertemuan 38 DPD Demokrat yaitu meminta DPP dan majelis tinggi menutup pintu dukungan kepada Anies Baswedan.
DPD Partai Demokrat seluruhnya menegaskan tidak boleh sampai ada cinta lama bersemi kembali (CLBK).
Herzaky menjelaskan pertemuan DPD ini berlangsung sejak 14.00 WIB dan dijadwalkan rampung pada pukul 16.00 WIB. Namun hingga saat ini, rapat masih berlangsung.
“Satu hal yang pasti, tidak ada kata CLBK. Ini masalah kehormatan partai yang dianggap dilukai dan dianggap dikhianati. Bahasanya seperti itu, sehingga bagi mereka CLBK tidak mungkin terjadi,” kata Herzaky di DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9).
Herzaky mengatakan sebagian besar DPD juga sudah mengusulkan agar Demokrat melihat pada dua pilihan dan bahkan sudah mengerucut ke kubu tertentu. Namun, ia tidak menyebut jelas dua pilihan tersebut.
Ia pun mengatakan usulan DPD bukan merupakan keputusan akhir. Sebab, hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti pembahasan di DPP dan majelis tinggi.
“Ini kan masukan, pandangan. Dari daerah 38 ini ternyata ada sudah lebih banyak ke kubu tertentu,” ujarnya.
Partai Demokrat telah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Anies menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden.
Demokrat merasa terkhianati lantaran menurut mereka Anies sudah terlebih dahulu meminang Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres melalui panggilan telepon pada 12 Juni dan surat tertulis pada 25 Agustus.
Herzaky Mahendra Putra, mengakui partainya tak akan mensyaratkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus maju cawapres dalam koalisi baru.
Hal itu diungkap Herzaky menanggapi rencana penjajakan Demokrat ke koalisi baru pasca mencabut dukungan ke bacapres Anies Baswedan.
“Sudah jelas dari koalisi sebelumnya, sampai dengan sekarang, tidak ada permintaan [AHY] harus menjadi cawapres,” kata Herzaky di DPP Demokrat, Kamis (6/9).
Herzaky lalu mengeklaim sejak awal tak ada persyaratan AHY cawapres dalam membangun koalisi, termasuk sebelumnya dengan NasDem dan PKS.
Ia menekankan, pihaknya kecewa AHY batal dimajukan sebagai cawapres karena sudah ada kesepakatan.