Tajukpolitik – Presiden RI ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebut Partai Demokrat terkena prank oleh “musang berbulu domba”.
Hal itu ia sampaikan menanggapi manuver Anies Baswedan yang memutuskan untuk memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, sebagai Cawapres.
“Ada dua yang menarik bagi saya, ini kata-katanya seperti ini, ‘Aku tahu politik itu banyak akalnya, tapi tak kusangka buruk banget’, ini. Korbannya AHY dan Demokrat,” kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9).
“Ada lagi komentar, ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba,” sambungnya.
SBY mengaku tiba-tiba teringat dengan istilah musang berbulu domba lantaran itu merupakan pribahasa lama.
Menurut SBY, ketika masih duduk di bangku SD dan SMP dulu, memang banyak pribahasa. SBY mengatakan musang berbulu domba ketika di depan bersikap baik, manis, lembut, dan penuh persahabatan.
“Tapi di balik itu, kalau kita lemah dan lengah, kita akan dicaplok dan dimakan habis. Pribahasa musang bukan orang. Mungkin tafsirnya kita ditikung seperti itu, seperti pribahasa ini,” ujar SBY.
SBY menegaskan pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan sangat mengejutkan.
SBY mengaku tidak pernah menyangka peristiwa ini akan terjadi. Dia pun mengumpulkan petinggi Demokrat untuk melakukan rapat darurat.
“Pertemuan Majelis Tinggi Partai ini sangat penting. Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan ini akan terjadi,” jelas SBY.
Untuk diketahui, berdasarkan AD/ART partai, Majelis Tinggi Partai Demokrat berwenang menentukan Demokrat berkoalisi dengan partai mana dalam pilpres, sekaligus juga menentukan siapa Capres dan Cawapres yang hendak diusung.