Tajukpolitik – Masyarakat Indonesia saat ini menunggu-nunggu siapa Bacawapres Anies Baswedan. Untuk itu, Anies mesti segera umumkan Bacawapres.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo, beberapa waktu lalu. Ari juga menilai Anies akan rugi jika terlambat mengumumkan cawapres.
Menurut Ari, Anies jangan menanti sampai detik-detik terakhir sebelum pendaftaran. Sebab, di satu sisi memang tiga partai menyerahkan cawapres ke Anies, tapi sisi lain, ada variabel kompromi dari tiga partai itu.
Apalagi, lanjut Ari, Demokrat dan PKS sudah sepakat Agustus ini momentum yang tepat mengumumkan cawapres. Itu karena Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung narasi perubahan, narasi antitesis Jokowi dan menolak status quo.
Ari menjelaskan jika poros Prabowo maupun poros Ganjar kubu status quo meneruskan Joko Widodo, poros Anies non-status quo. Jadi, jika pengumuman cawapresnya semakin ditunda malah akan semakin merugikan posisi Anies.
“Karena narasi perubahan harus dibangun dari sekarang, pasangan capres-cawapres harus sudah fiks, secara bersama capres-cawapres menarasikan gagasan perubahan, gagasan antitesis, gagasan anti-status quo,” ujar Ari, Minggu (20/8).
Artinya, tutur Ari, mereka perlu banyak melakukan kritik kebijakan Jokowi, titik perubahan, titik perbaikan dan ini harus cepat dinarasikan, diumumkan ke publik. Sebab, mereka harus menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Ari menambahkan rugi jika posisi Jokowi soft landing, tingkat kepuasan publik bagus dan kinerja pemerintahan diapresiasi publik bagus. Sebab, kondisi itu secara narasi dan opini publik menguntungkan koalisi yang meneruskan Jokowi dan Anies akan rugi jika terlambat umumkan Bacawapres.
“Karena itu, bagaimana meng-counter, bagaimana mengkritisi dan bagaimana memberi masukan ke pemerintahan Jokowi diperlukan. Sebab, tentu pemerintahan Jokowi ada titik-titik yang perlu dikritik dan diberikan masukan,” tegas Ari.
“Itu akan lebih terkonsolidasi kalau memang pasangan ini sudah ada sosok capres dan cawapres, Anies Baswedan dan siapa, pasangan sudah fiks, lalu bagaimana narasi perubahan, narasi perbaikan di-router kepada publik,” kata Ari.