Rabu, 5 Februari, 2025

Sejalan dengan Visi Partai, Demokrat Dukung Penuh Gagasan Anies Terkait Masyarakat Pemilik Aset

Tajukpolitik – Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra)/Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan visi Anies Baswedan soal Masyarakat Pemilik Aset atau Ownership Society dalam hal pembangunan infrastruktur sejalan dengan Partai Demokrat.

“Sejalan ini dengan Demokrat, pembangunan untuk rakyat,” tegas Herzaky, kepada wartawan, Senin (31/7).

Herzaky menyebut visi Anies Baswedan ini akan bermanfaat langsung nantinya bagi masyarakat. Menurutnya, rakyat bisa merasakan hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah karena masyarakat pemilik aset.

“Rakyat bisa merasakan manfaat secara langsung dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Jika semakin ramai yang menggunakan, semakin menguntungkan secara bisnis, maka masyarakat setempat bisa merasakan keuntungannya juga,” jelas Herzaky.

Herzaky juga menyebut visi Anies Baswedan ini merupakan langkah progresif. Daerah yang dilewati infrastruktur, kata dia, nantinya juga akan ikut terbangun dengan cara tersebut.

“Pemerintah desa, kabupaten, provinsi bisa menjadikan tanah daerah yang dilalui atau jadi tempat pembangunan infrastruktur sebagai bentuk penyertaan modal, ini langkah progresif, tapi bisa membantu memastikan pembangunan infrastruktur di daerahnya, manfaatnya dirasakan oleh mereka secara langsung,” ungkap Herzaky.

Untuk diketahui, sebelumnya Juru Bicara Anies Baswedan, Tomas Lembong mengatakan dengan Ownership Society, mental masyarakat akan berubah total karena publik berorientasi pada kenaikan nilai aset dan peduli dengan strategi jangka panjang.

Lembong merujuk pernyataan Anies soal investasi masyarakat sekitar jalan tol dengan mekanisme penyertaan modal akan mendorong pola pikir dan kondisi masyarakat yang mampu menuju kesejahteraan jangka panjang.

“Kebanyakan aset itu kan harta jangka panjang, yang butuh kesabaran dan hal seperti keamanan serta kestabilan (kecuali aset spekulatif, yang tentunya tidak tepat untuk masyarakat umum). Sebaliknya, masyarakat yang mengandalkan gaji mingguan atau bulanan, cenderung punya mental jangka pendek (yang sewajarnya) mereka akan mikir sebatas minggu depan atau bulan depan saja,” urai Lembong.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini