Tajukpolitik – Direktur Political and Public Studies (P3S), Jerry Massie, berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) selenggarakan debat capres atau calon presiden di tempat pendidikan seperti Universitas alias kampus.
Jerry mengatakan hal tersebut agar kualitas capres 2024 bisa diuji secara terbuka oleh para akademisi dan masyarakat.
Menurut Jerry, masyarakat saat ini membutuhkan ruang mengenal kualitas calon pemimpin di muka umum, dengan argumen bagaimana nasib Indonesia ke depan jika berada di bawah kepemimpinan mereka.
“Tempat paling ideal untuk menguji ada di kampus,” tegas Jerry, Kamis (20/7).
Jerru menilai jika kampus merupakan gudang akademisi tumbuh dan melahirkan gagasan-gagasan pembangunan bangsa.
“Maka tentu debatnya akan sangat membangun,” sambung Jerry.
Di samping itu, pengamat politik ini mengambil contoh kasus debat capres di kampus pada Pilpres Amerika Serikat.
“Waktu US Presidential Election 2016 sempat ada debat di tiga Universitas, antara lain Donald Trump di Hoftra University New York, sampai di University of Nevada dan University in St Louis, Missouri,” urainya.
Oleh karena itu, pakar komunikasi politik lulusan America Global University ini memandang KPU perlu memfasilitasi kebutuhan masyarakat mengenal calon pemimpin 2024 melalui debat terbuka di kampus.
“Debat dengan cara ini saya yakin bisa menarik lebih banyak kesadaran politik mereka (masyarakat) untuk menyalurkan suaranya dengan suka rela,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut Jerry Pemilu 2024 kan mayoritas generasi Z, anak muda dan kaum milenial.
Untuk diketahui, gagasan untuk melakukan debat capres di kampus ini bukan untuk pertama kalinya. Telah bergulir sejak Pilpres 2019, gagasan tersebut tak kunjung dilaksanakan oleh KPU.
Salah satu tokoh yang paling vokal menyampaikan gagasan tersebut adalah Rocky Gerung.